Rencana Pemko Tanjungpinang Bakal Terapkan Lagi Jam Malam Pelajar Tekan Kenakalan Remaja

Pemko Tanjungpinang bakal menerapkan jam malam bagi pelajar lagi mulai tahun ajaran baru 2025/2026. Ini bertujuan untuk mencegah kenakalan remaja.

TribunBatam.id
JAM MALAM DI TANJUNGPINANG - Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah saat jumpa bersama awak media. Pemko Tanjungpinang berencana menerapkan jam malam bagi pelajar mulai tahun ajaran baru tahun 2025/2026. 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang berencana untuk menerapkan kembali aturan jam malam dan jam belajar malam bagi pelajar mulai tahun ajaran baru 2025/2026.

Wali kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah menjelaskan bahwa kebijakan ini bukan hal baru. 

Politisi PDI P ini sempat menerapkannya saat periode pertama kepemimpinannya melalui Perda Nomor 7 Tahun 2018 dan Peraturan Wali Kota Nomor 54 Tahun 2015.

Hasilnya, menurut Walikota Tanjungpinang itu membawa dampak positif terhadap perilaku remaja. 

Khususnya dalam membantu orang tua melakukan pengawasan terhadap anak-anak di luar jam sekolah.

“Banyak perubahan baik yang kita lihat saat itu. Tujuannya bukan untuk membatasi, tapi untuk membantu membentuk karakter remaja yang lebih baik. Berbagai bentuk kenakalan remaja juga dapat diminimalkan dengan pengawasan di ruang publik,” ujarnya melansir laman Instagram @diskominfokotatanjungpinang yang dilihat Jumat (4/7/2025).

Baca juga: Patroli Jam Malam, Satpol PP Anambas Temukan Kelompok Remaja Konsumsi Alkohol dan Komix

Sebagai ibu kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kota Tanjungpinang dikenal sebagai pusat budaya Melayu yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat, kesantunan dan etika sosial. 

Nilai-nilai luhur ini, kata Lis, menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter generasi muda.

Kebijakan ini dinilai mampu menekan kenakalan remaja serta menciptakan lingkungan sosial yang lebih tertib dan aman. 

Penerapan kembali kebijakan ini akan dilakukan dengan pendekatan komunikasi yang humanis dan kolaboratif. Pemko akan membentuk satuan tugas yang melibatkan Satpol PP, pihak sekolah, kepolisian, TNI, RT RW, serta peran aktif orang tua dan tokoh masyarakat.

“Satpol PP tidak bekerja sendiri. Kami bentuk Satgas bersama, dibantu TNI, Polri, dan Forkopimda,” tegas Lis.

Sebagai langkah awal, Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang telah menerbitkan surat edaran kepada seluruh SD dan SMP negeri maupun swasta. 

Baca juga: Kekerasan Anak di Bintan Meningkat, Ketua TP PKK Minta Jam Malam Berlaku Lagi

Sosialisasi juga akan digencarkan di berbagai ruang publik agar masyarakat memahami esensi aturan ini.

Dalam dialog tersebut, Wali Kota turut didampingi Kepala Dinas Pendidikan Teguh Ahmad Syafari, dan Kepala Satpol PP Abdul Kadir Ibrahim.

Kasatpol PP, yang akrab disapa Akib, menjelaskan pengawasan terhadap pelajar akan dilakukan setiap hari pukul 18.00 hingga 21.30 WIB.

Namun, pelajar masih diizinkan beraktivitas di luar rumah jika tujuannya jelas dan positif, seperti membantu orang tua berdagang, mengikuti les, atau kegiatan positif lainnya.

“Yang penting ada kepastian bahwa mereka melakukan kegiatan yang dibenarkan. Tapi kalau ditemukan nongkrong di taman, tempat sepi, atau area gelap tanpa alasan jelas, akan kita tertibkan,” ujarnya.

Proses penertiban akan dilakukan dengan pendekatan edukatif, yaitu pembinaan di kantor Satpol PP, pemanggilan orang tua, dan pemberitahuan kepada pihak sekolah.

Baca juga: Kasus Kekerasan Anak Jadi Sorotan, Pemko Tanjungpinang Aktifkan Jam Malam

“Sejauh ini, pelajar di Tanjungpinang masih dalam kategori baik. Dengan aturan ini, kami yakin masyarakat akan mendukung penuh,” tambahnya.

Dalam dialog publik tersebut, sejumlah warga menyampaikan dukungan melalui sambungan telepon.

Datok Londe, warga Tanjungpinang, menilai kebijakan yang dihidupkan kembali oleh Wali Kota Lis Darmansyah membawa dampak positif.

"Kami mendukung penuh. Semoga aturan ini dijalankan secara konsisten agar anak-anak tumbuh menjadi generasi yang disiplin dan bisa dibanggakan," ujarnya.

Hal senada disampaikan Niar, warga Pulau Penyengat. 

Ia berharap pengawasan tidak hanya dilakukan di wilayah kota.

“Di Penyengat juga perlu pengawasan. Kami minta Satpol PP turut memantau titik kumpul anak-anak di sini,” katanya. (TribunBatam.id/*)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved