Jokowi Berharap Nama Baiknya Pulih, Ini Alasan Kasus Tudingan Ijazah Palsu Naik Tahap Penyidikan

TRIBUNBATAM.id - Kisruh tudingan ijazah palsu yang dilaporkan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Polda Metro Jaya, kini memasuki babak baru.

Polda Metro Jaya sudah melakukan gelar perkara terkait laporan Jokowi itu, pada Kamis (10/7/2025).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes, Ade Ary Syam Indradi, mengonfirmasi hal tersebut.

Kombes Pol Ade juga menjelaskan bahwa laporan tudingan ijazah palsu Jokowi kini naik ke tahap penyidikan.

Pasalya, ditemukan unsur pidana dalam perkara yang dilakukan oleh sejumlah pihak terlapor.

Terutama soal dugaan pencemaran nama baik, sesuai dengan laporan Jokowi.

"Berdasarkan hasil gelar perkara tadi malam, maka terhadap laporan polisi yang pertama, pelapornya adalah Saudara Ir. HJW (Jokowi), dalam proses penyelidikan yang sudah dilakukan, dalam gelar perkara disimpulkan hasil penyelidikan sudah ditemukan dugaan peristiwa pidana, sehingga perkaranya ditingkatkan ke tahap penyidikan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes, Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (11/7/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.

"Itu untuk laporan polisi yang pertama dalam peristiwa yang dugaan pencemaran baik," sambungnya.

Kuasa hukum Jokowi, Rivai Kusumanegara mengungkapkan keinginan kliennya terkait kasus tudingan ijazah palsu tersebut.

Ternyata Jokowi ingin nama baiknya segera dipulihkan lewat bukti keaslian ijazahnya.

“Dengan upaya hukum tersebut, Pak Jokowi mengharapkan nama baiknya dapat dipulihkan dan keaslian ijazah dikukuhkan pengadilan,” kata Rivai kepada Kompas.com, Sabtu (12/7/2025).

Baca juga: Akhirnya Muncul, Widodo Beri Pernyataan soal Tuduhan Terlibat Cetak Ijazah Jokowi di Pasar Pramuka

Selain itu, Rivai juga mengatakan bahwa peningkatan status perkara tudingan ijazah palsu Jokowi ini menandakan suatu kebenaran dan adanya tindak pidana. 

“Sebagai penasihat hukum korban, kami akan memonitor perkara tersebut hingga ke pengadilan. Sehingga pada saatnya terdapat kepastian hukum,” tegas dia.

Saat ini, Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya diketahui tengah menangani enam laporan polisi, termasuk laporan yang dibuat oleh Jokowi terkait pencemaran nama baik dan atau fitnah. 

Sementara itu, lima laporan polisi lainnya adalah hasil pelimpahan perkara dari polres ke Polda Metro Jaya.