Nasib Chromebook di Kepri
Laptop Chromebook di SMPN 1 Singkep Lingga Bantuan Kemendikbudristek Nyaris Tak Terpakai 4 Tahun
Laptop Chromebook di SMPN 1 Singkep, Lingga pengadaan Kemendikbudristek RI nyaris tak terpakai 4 tahun sejak mereka terima.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Laptop Chromebook bantuan Kemendikbudristek RI masih tersimpan rapat dalam sebuah lemari di SMPN 1 Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Masih dalam kotak tertutup rapat, tiga unit laptop Chromebook itu masih sangat baru karena belum tersentuh pemakaiannya sejak pertama kali diterima.
Laptop bewarna silver, masih terbungkus oleh kantong laptop hingga styrofoam yang melekat.
Tak berdebu, semuanya tampak baru, tak ada noda sedikitpun.
"Sama sekali tak terpakai, masih sangat baru karena memang tak pernah digunakan sudah empat tahun," ungkap petugas Tata Usaha, saat menunjukkannya kepada TribunBatam.id, Rabu (16/7/2025).
Ia lantas menghidupkannya, dengan colokan charging atau casan yang masih di dalam kotak kecil karena belum dibuka.

Dalam hitungan detik, laptop Chromebook ini masih menyala jernih, pencahayaan yang terang, dengan fisik yang sangat mengkilap, seperti baru dibeli.
Sekolah SMP tertua di Pulau Singkep ini dapat laptop Chromebook dari pusat tahun 2021 sebanyak tiga unit melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga.
Namun, alih-alih bisa memberikan kemanfaatan bagi pelajar, laptop ini justru tak efektif bagi pembelajaran para siswa yang bersekolah beralamat di Bukit Kapitan, Kelurahan Dabo Lama, Kecamatan Singkep ini.
Petugas tata usaha mengatakan bahwa laptop ini memang tak efektif bagi pembelajaran para siswa di sekolah, sehingga tak bisa termanfaatkan.
"Harus online terus tak bisa offline, bahkan untuk design grafis juga berat," ungkapnya sambil membuka Chromebook.
Pihaknya saat ini menggunakan komputer atau laptop yang ada di sekolah, karena sangat efektif pemakaiannya dalam offline maupun online.
Ia juga menjelaskan, sekolah yang berada di pulau-pulau seperti Pekajang dan Pulau Lalang juga mendapatkan pengadaan Chromebook ini.
"Mereka dapat Chromebook, tapi tak bisa digunakan untuk ANBK, jadi mereka yang dari pulau datang ke sekolah kami untuk memakai komputer di sini ikut ANBK," tambahnya.
Kepala SMPN 1 Singkep, Maulud menjelaskan bahwa selama ini pihaknya menggunakan komputer atau laptop di ruang laboratorium yang ada.
Sedikitnya ada lebih dari 30 komputer yang digunakan siswa untuk kegiatan ujian, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dan sebagainya.
"Kami menggunakan Labor TIK ada tiga unit. Ada laptop itu lengkap itu untuk fasilitas kegiatan ujian, ANBK dan sebagainya," ucapnya.
Bantuan laptop Chromebook program Digitalisasi Pendidikan di Kemendikbudristek sebelumnya menyita perhatian sejak penyidik Kejagung RI memeriksa eks Mendikbudristek RI, Nadiem Anwar Makarim.
Penyidik Kejagung menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). (TribunBatam.id/Febriyuanda)
SMPN 31 Batam Sudah 4 Tahun Gunakan Chromebook Bantuan Kemendikbudristek RI |
![]() |
---|
Dua SDN di Anambas Dapat Laptop Chromebook Kemendikbudristek, Akui Permudah Proses Belajar |
![]() |
---|
Bantuan Laptop Chromebook Sampai SMPN 3 di Natuna, Mayoritas Rusak, Kepsek Ungkap Kendalanya |
![]() |
---|
Daftar SMPN Batam Penerima Laptop Chromebook Bantuan Kemendikbudristek |
![]() |
---|
SMAN 2 Tanjungpinang Hanya Dapat 3 Unit Chromebook, Ini Kondisinya Sekarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.