Nasib Chromebook di Kepri

SMPN 31 Batam Sudah 4 Tahun Gunakan Chromebook Bantuan Kemendikbudristek RI

Anton, guru SMPN 31 Batam mengaku laptop Chromebook Kemendikbudristek RI masih digunakan 4 tahun lamanya sejak digunakan.

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Ucik Suwaibah
SMPN 31 BATAM - Guru SMPN 31 Batam, Anton saat mengoperasikan laptop Chromebook Zyrex bantuan Kemendikbudristek di sekolah, pada Rabu (16/7/2025). Laptop bantuan pemeritnah pusat ini menurutnya membantu belajar mengajar. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Laptop bantuan dari Kemendikbudristek masih terjaga dan dalam performa baik di SMP Negeri 31 Batam

Chromebook tipe Zyrex M432-2 ini tampil ringan dengan dominasi warna hitam yang elegan.

Sekilas, bentuknya tak jauh berbeda dari laptop pada umumnya. 

Namun ketika layar dinyalakan, tampilannya langsung menampilkan sistem operasi Chrome OS, lengkap dengan antarmuka login akun Google. 

Sederhana, namun kinerjanya terasa memang didesain untuk kebutuhan sekolah, mulai dari belajar Informatika, ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), hingga seleksi OSN.

Guru SMPN 31 Batam, Anton, menunjukkan salah satu unit Chromebook yang tersimpan rapi di ruang laboratorium.

Meski sudah digunakan selama empat tahun, perangkat ini masih terlihat garang saat dioperasikan. 

Saat dicoba, tidak dirasakan adanya error atau lemot, bahkan proses login dan membuka aplikasi berlangsung mulus. 

Secara fisik pun, beberapa unit masih menyisakan plastik pelindung laptop baru yang menempel di sisi bodi, meski sebagian sudah mulai mengelupas.

Dus boks-nya juga masih ada bersama dengan charger dan buku panduan penggunaan Chromebook.

"Kami dapat 15 unit untuk Chromebook. Infokusnya juga ada satu paket lengkap, jadi bisa dikoneksikan. Biasanya dipakai dia lab juga di kelas juga," ujar Anton saat ditemui Tribun Batam, Rabu (16/7/2025)

Dengan bobot skitar 1,1 kilogram, Chromebook ini mudah dipindahkan dari ruang ke ruang. 

Dari pengamatan, sisi kiri bodi, terdapat 2 port USB Type-C, 1 USB 3.1, dan jack audio. 

Touchpad-nya mendukung gestur dan scroll, serta keyboard-nya bertipe isolated, nyaman untuk mengetik dalam waktu lama.

Soal penyimpanan mungkin tak terlalu besar, namun cukup untuk operasional pendidikan.

Laptop ini dibekali penyimpanan internal 32 GB eMMC, cukup untuk menyimpan dokumen sekolah dan file tugas berbasis cloud. 

Kapasitas ini disesuaikan dengan sistem operasi ringan Chrome OS yang memang lebih banyak mengandalkan penympanan daring seperti Google Drive.

"Lebih ke belajar mengajar ya. Biasanya digunakan anak-anak untuk belajar Informatika, atau untuk ujian ANBK dan OSN. Kadang juga guru-guru yang pakai untuk data administrasi," sambung Anton.

Perangkat ini telah digunakan sejak tahun 2021 dan masih aktif hingga 2025. 

Selama empat tahun, menurut Anton, laptop ini sangat membantu proses digitalisasi di sekolah mereka.

"Adanya Chromebook ini kami merasa terbantu juga sebenarnya. Kalau tidak ada bantuan ini, bagaimana kami beli satu-satu? Kalau ini kan satu sekolah dapat 15," ucapnya.

Soal baterai tentu sangat mendukung untuk di lingkungan penidikan.

Ditenagai baterai dan adaptor maksimum 45W, laptop ini tergolong hemat daya dan cocok untuk kegiatan belajar seharian. 

Chromebook ini juga sudah dilengkapi lisensi Google Chrome Device Management dan Education Upgrade.

Serta memenuhi standar TKDN + BMP sebesar 44,59 persen—yang artinya produk ini turut mendukung industri dalam negeri.

Ditanya soal kendala atau kesulitan yang dirasakan ketika menggunakan Chromebook ini, Anton menuturkan bahwa jaringan internet sangat penting.

"Kalau operssional anak-anak tidak kesulitan pakai. Cara kerjanya mirip HP, tinggal login dan bisa langsung belajar. Kuncinya pada stabilnya jaringan internet. Karena ini tak bisa digunakan kalau tak ada internet, kata Anton. 

Meski penggunaan di lapangan seperti di SMPN 31 Batam menunjukkan manfaat nyata, di tingkat pusat, pengadaan Chromebook terseret kasus dugaan korupsi. 

Kejaksaan Agung RI telah menetapkan 4 tersangka dalam kasus yang merugikan negara hingga Rp1,98 Triliun atas pengadaan sekitar 1,2 juta unit Chromebook

Penyidikan masih berjalan, sementara di sekolah-sekolah, perangkat yang sudah diterima seperti di Batam tetap difungsikan dan dirawat semaksimal mungkin. 

Setidaknya di Batam ada 77 sekolah yang menerima bantuan dari Kemendikbudristek untuk pengadaan Chromebook berbagai tipe. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved