BEGAL DI BATAM

Malang Dua Remaja di Batam Jadi Korban Begal, Pelaku Bawa Sajam Ajak Korban Keliling Kota

Malang menimpa dua remaja di Batam korban begal saat melintasi jalan Gajah Mada, Kecamatan Sekupang, Sabtu (19/7) malam.

TribunBatam.id/Dok Polisi
BEGAL DI BATAM - Mr (18) dan Fr (17), dua pelaku begal di Batam saat polisi meringkusnya baru-baru ini. Sambil membawa sajam, keduanya merampas motor yang dikendarai dua remaja Kecamatan Sekupang di Jalan Gajah Mada, Sabtu (19/7). 

Polisi turut menyita barang bukti berupa sepeda motor hasil rampasan serta dokumen STNK dan BPKB milik korban begal di Batam tersebut.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, S.I.K melalui Kapolsek Sekupang, Kompol Hippal Tua Sirait menegaskan tindakan kriminal yang menyasar anak-anak adalah bentuk kekerasan yang keji dan tidak bisa ditoleransi.

"Kami sangat menyayangkan pelaku masih remaja, namun sudah berani melakukan kekerasan terhadap anak. Korbannya bukan hanya kehilangan barang, tapi juga mengalami trauma psikologis,” ujar Kapolsek, Sabtu (26/7).

Untuk menghindari kejadian serupa tidak terulang, ia menghimbau agar para orang tua mengawasi anak, apalagi pada malam hari ketika bepergian.

"Kami imbau masyarakat agar tidak membiarkan anak di bawah umur keluar malam sendirian. Pastikan mereka berada di tempat yang aman, dan jika harus bepergian, dampingi atau berikan pengawasan yang ketat,” ucap Kompol Hippal.

Menurutnya, kejahatan jalanan bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja, sehingga kewaspadaan adalah langkah awal untuk mencegah jatuhnya korban.

Selain orang tua, Hippal juga mengajak warga untuk lebih proaktif melaporkan setiap aktivitas mencurigakan, terutama yang melibatkan anak muda dengan perilaku menyimpang.

"Keamanan adalah tanggung jawab bersama. Jika ada yang mencurigakan, segera laporkan ke pihak kepolisian,” katanya. 

Emak-Emak di Batam Cemas

Meski pelaku begal yang menyasar remaja di Batam itu sudah tertangkap, namun emak-emak di Kecamatan Sekupang masih cemas jika suatu saat kejadian serupa kembali terulang.

"Katanya pelakunya sudah ditangkap. Semoga tak ada lagi kejadian yang sama terulang. Ngeri-ngeri sedap jadinya," ujar seorang ibu rumah tangga warga Tiban Kampung, Rosli.

Rosli menyebut itulah alasan kenapa banyak warga Tiban Kampung memilih melawan arus dari U-Turn kampus ITEBA karena U-Turn menuju perkampungan jauh ke depan Soutlink.

Selain jauh, jalanan gelap dan rawan kejahatan. 

"Kalau tak salah, mereka itu anak warga sini. Kami mintalah ada U-Turn khusus untuk masuk Tiban Kampung ini," katanya. 

Tak hanya dia, emak-emak lainnya juga meyampaikan keluhan yang sama. Kini persoalan begal itu telah menjadi buah bibir bagi warga komplek.(TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved