Destinasi Wisata Batu Lepe di Anambas Kepri, Punya Batu Mendatar Raksasa di Pinggir Laut

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Pesona bahari Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri masih terasa alami dan asri.

Ragam keindahan ciptaan Tuhan ini unik dan memiliki nilai historis bagi masyarakat setempat di sana.

Tak ayal, dari ratusan gugusan pulau baharinya, ada yang dikelola sebagai destinasi wisata.

Salah satu destinasi di Anambas itu, sebut saja wisata Batu Lepe.

Dari namanya, wisata ini diambil dari bahasa Melayu setempat yang artinya batu raksasa mendatar.

Cerita rakyat yang berkembang, Batu Lepe ini sudah ada sejak zaman dahulu.

Batu Lepe yang memiliki arti batu datar ini memiliki luas diameter sekira 35 meter.

Spot wisata satu ini termasuk destinasi favorit bagi warga lokal juga wisatawan domestik dan mancanegara.

Umumnya, batu datar tersebut dijadikan tempat duduk untuk menikmati pemandangan hamparan laut lepas dan jejeran pulau-pulau hijau di depannya.

Tak hanya itu, aktivitas pengunjung kala di sana juga asyik bercerita sembari berswafoto.

Di sana, para pengunjung dapat santai menikmati pemandangan dan suara deburan ombak laut sampai matahari tenggelam.

Bagi sebagaian orang, berkunjung ke wisata ini, menjadi tempat rileksasi akan kejenuhan aktivitas sehari-hari dan hiruk pikuk kota.

Untuk lokasinya, wisata populer ini berada di Desa Tarempa Timur, Kecamatan Siantan, tak jauh dari pusat kota Tarempa.

Dari pusat kota, lokasi ini juga tak jauh dari Masjid Agung Baitul Makmur.

Menuju ke sana, anda dapat menempuhnya dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat karena terletak persis di pinggir jalan.

Estimasi waktu yang dibutuhkan hanya lebih kurang 7 menit.

Masuk ke kawasan wisata ini, pengunjung tak perlu khawatir akan tiket masuk, karena wisata ini bebas biaya alias gratis dan buka 24 jam.

Selain disuguhi pemandangan laut dengan jejeran pulau-pulau, di wisata Batu Lepe ini juga ada lukisan gambar identitas budaya lokal Anambas.

Lukisan gambar-gambar ini cocok menjadi spot hunting bagi pecinta fotografi.

Ada lukisan gambar kaligrafi, gambar wisata batu lepe dan gambar dua orang suku Melayu memainkan alat musik memandu seorang wanita menari berpakaian adat.

Hal yang paling dinanti bagi kebanyakan pengunjung saat ke sana disuguhkan matahari terbenam atau sunset.

Sunset yang terlihat jelas dengan rona orange sebelum tenggelam di tengah laut menjadi momen spesial untuk diabadikan.

Bagi yang bosan duduk di atas batu, wisata ini juga menyediakan tiga pendopo yang dapat dipakai secara gratis.

Lokasi ini juga cocok untuk pengunjung yang ingin menggelar barbequan bersama keluarga, pasangan maupun rekan kerja.

Meski begitu, beberapa fasilitas masih belum begitu lengkap yakni toilet.

Di sisi lain kabar baiknya, bagi anda yang tak sempat atau tak ingin kerepotan membawa perbekalan, di sana sudah ada warung yang menyediakan makanan ringan maupun minuman.

Fadil, salah seorang pengunjung mengaku kagum dengan wisata Batu Lepe.

Ia menilai panorama indah Batu Lepe ini begitu alami dan unik.

"Wisata yang satu ini begitu unik. Kalau di perkotaan sangat jarang bisa menjumpai yang seperti ini. Apalagi posisinya di tepi laut yang airnya bening," sebut Fadil, Senin (28/7/2025)

Fadil mengaku, kerap berkunjung ke wisat Batu Lepe seorang diri saat weekend.

Tak banyak aktivitas dilakukannya. Selain berswafoto mengabadikan sunset, dirinya juga duduk bersantai menghabiskan waktu sore.

"Lebih ke quality time sendiri sih. Di sini tenang dan bisa buat rileks. Ambil gambar sunset, laut, dan foto-foto hidup gitu. Senang buat koleksi," terangnya.

Melihat kondisi Batu Lepe saat ini, pria asal Kabupaten Natuna itu berharap adanya penataan dan pemeliharaan yang baik dari pihak terkait.

Menurutnya, dengan hal itu dapat menghidupkan kembali gairah Batu Lepe sebagai destinasi wisata Anambas.

"Potensi alam Anambas ini sudah bagus. Jika dijadikan wisata, tentunya semakin indah. Hanya saja perlu perawatan yang serius agar meningkatkan minat pengunjung," pungkasnya. (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)