Tentang Batam

Batam Dekat Dengan Singapura, Ini Sederet Alasan Biaya Hidup di Singapura Mahal

Meski Batam dengan Singapura, namun biaya hidup kedua wilayah ini cenderung berbeda. Berikut faktor mengapa biaya hidup di Singapura cenderung mahal.

TribunBatam.id via visitsingapore.com
SINGAPURA - Tangkap layar Patung Merlion di Taman Merlion Singapura. Singapura dikenal dengan salah satu Negara dengan biaya hidup termahal di Asia Tenggara. Berikut sejumlah faktor yang mendasarinya. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Bagi warga Batam, mengunjungi Singapura mungkin sudah tidak asing lagi untuk dilakukan.

Letak geografis Batam dan Singapura yang bertetangga, membuat banyak warga Singapura begitu pula warga Batam saling mengunjungi wilayah satu sama lain.

Mayoritas warga Batam menggunakan jalur transportasi laut berupa feri dari Pelabuhan Internasional di Batam.

Ada yang memilih untuk menginap, namun banyak juga yang memilih untuk pulang pada hari itu juga.

Namun perbedaan mencolok terasa ketika warga Indonesia, khususnya Batam mengunjungi Singapura

Selain perbedaan waktu yang satu jam lebih awal di Singapura daripada Indonesia, ternyata biaya hidup di sana cenderung lebih mahal, bahkan dibandingkan dengan Batam.

"Mahal di sana bagi saya. Untuk beli oleh-oleh saja, harus betul-betul lihat harganya dulu," ujar Putri, seorang warga Batam yang belum lama ini mengunjungi Singapura kepada TribunBatam.id.

Selain selektif untuk urusan membeli oleh-oleh, mahalnya biaya hidup terasa ketika ia makan di salah satu gerai makanan yang menjual aneka masakan Melayu.

Untuk sekali makan, setidaknya ia harus merogoh uang Rp150 ribu jika dikalkulasikan dalam Rupiah.

 

Tangkap layar Batam dan Singapura
SINGAPURA DAN BATAM - Tangkap layar Google Maps yang menunjukkan jarak antara Batam dan Singapura pada Rabu (30/7/2025).

 

Ini belum lagi untuk urusan menginap. 

Saat mengunjungi Singapura, Putri memilih penginapan di kawasan Bugis Road.

Biaya per malamnya berkisar Rp1,4 hingga Rp1,6 juta per malamnya.

"Itu makanya mungkin banyak yang meneruskan perjalanan ke Malaysia. Karena di sana katanya lebih murah. Jadi jalan-jalan ke Singapura, urusan beli oleh-oleh ke Malaysia," ungkapnya.

Singapura diketahui masuk dalam 10 Negara dengan biaya hidup termahal berdasarkan data Numbeo, Expatistan dan Mercer Cost of Living 2025 melansir Tribunnews.com.

Singapura tetangga Batam itu sudah terkenal sebagai salah satu Negara termahal di Asia.

Mulai dari sewa apartemen, biaya sekolah Internasional dan mobil sangat mahal karena pajak yang tinggi.

Mercer menempatkan Singapura di jajaran kota termahal pada 2025.

Penobatan Singapura sebagai salah satu Negara dengan biaya hidup mahal di dunia setidaknya sudah 9 kali dalam belasan tahun.

Survei Economist Intelligence Unit pada 14 Agustus hingga 11 September 2023 menyebut jika mereka membandingkan lebih dari 400 barang pribadi pada lebih dari 200 produk dan jasa di 173 kota. 

Perusahaan riset tersebut mengatakan jika Singapura menempati posisi teratas karena tingginya biaya bahan makanan, alkohol, pakaian dan kepemilikan kendaraan pribadi.

Meski biaya hidup di Singapura tergolong mahal, analis Julius Baer mengungkap jika pemerintah berhasil menjadikan Singapura dilirik konglomerat dunia untuk tinggal dan bekerja di sana melansir Kompas.com

Namun, di sisi lain hal tersebut mendorong kenaikan harga.

Berikut 8 Faktor Penyebab Mahalnya Biaya Hidup di Singapura

Lokasi Strategis

Singapura memiliki posisi geografis yang strategis, menjadi pusat bisnis dan keuangan global. 

Hal ini menarik banyak orang untuk tinggal dan bekerja di sana, meningkatkan permintaan akan akomodasi dan layanan, yang pada akhirnya mendorong kenaikan harga. 

Keterbatasan Lahan

Sebagai negara pulau kecil, Singapura memiliki lahan yang terbatas. 

Hal ini menyebabkan tingginya permintaan akan perumahan, yang pada gilirannya mendorong harga properti dan sewa melambung tinggi. 

Sebagai gambaran, luas wilayah Singapura 735,7 km persegi. 

Sementara luas wilayah Jakarta mencapai 661,5 km persegi.

Pertumbuhan Ekonomi

Singapura memiliki ekonomi yang kuat dan terus berkembang, yang berkontribusi pada kenaikan harga barang dan jasa.

Pertumbuhan ekonomi yang pesat juga menarik banyak investasi, termasuk dari sektor properti, yang menyebabkan harga sewa dan properti melambung tinggi. 

Tingginya Permintaan Perumahan

Kepadatan penduduk dan masuknya ekspatriat telah menyebabkan permintaan perumahan yang tinggi, yang mendorong harga sewa dan properti naik secara signifikan. 

Impor Barang

Singapura mengimpor sebagian besar barangnya, termasuk makanan dan bahan bakar. Hal ini menyebabkan biaya barang kebutuhan sehari-hari menjadi lebih mahal karena adanya biaya transportasi dan bea masuk. 

Gaya Hidup

Singapura dikenal sebagai negara dengan gaya hidup modern dan mewah, dengan berbagai fasilitas dan layanan kelas dunia.

Hal ini juga berkontribusi pada tingginya biaya hidup secara keseluruhan. 

Inflasi

Inflasi, terutama pada harga bahan bakar dan makanan, menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan biaya hidup di Singapura menjadi mahal. 

Pendidikan

Biaya pendidikan di Singapura, terutama untuk sekolah internasional, juga tergolong tinggi. 

Meskipun biaya hidup di Singapura tinggi, pendapatan per kapita dan upah minimum di Singapura juga relatif tinggi.

Terutama bagi tenaga kerja asing dengan kualifikasi tertentu. (TribunBatam.id/*) (Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved