BATAM TERKINI
Kejahatan Cyber Dengan Modus Love Scamming Kembali Terjadi Kepri, Polda Tangani Puluhan Kasus
Laporan beragam. Bisa mencapai puluhan kasus, laporan masuk di jajaran satuan Polres. Kami backup, karena laboratorium digital forensik ada di Polda
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, Batam - Kejahatan Cyber kian meroket, peningkatannya tak terbendung. Ragam modus berseliruan di dunia maya. Tak sedikiti yang menjadi korban.
Laporan data yang diterima Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Kepri, dalam sebulan kasus mencapai puluhan laporan. Mulai dari situs judol, penipuan online, love skamming dan lainnya.
"Kejahatan cyber terus meningkat, laporan korban beragam. Bisa mencapai puluhan kasus, laporan masuk di jajaran satuan Polres. Kami backup, karena laboratorium digital forensik ada di Polda," ujar Kasubdit V (Cyber) Ditreskrimsus Polda Kepri, AKBP Arif Sasmito Mahari Subangkit, Jumat (8/8/).
Arif enggan merinci kasus yang ditangani secara detail, sebab LP nya berada disatuan Polres. Namun, dari sejumlah kasus dalam pemeriksaan tim forensik digital, saat ini dominan love skamming.
"Kalau sejauh ini, itu masih terkait dengan love skamming, video call sex, sebagian besar seperti itu," katanya.
Kata dia, pelaku masih menggunakan modus lama. Seseorang masuk ke korbannya, mencari korban yang tentunya masih belum menikah. Kemudian dengan mengiming-imingin, saya akan menjadi pacarmu, kekasihmu, dan akan menikahkan.
Disitulab mereka melakukan pendekatan, komunikasi yang intens, dan lain-lain.
Kemudian video call. Pada saat video call itu, biasanya pelaku ini langsung menunjukkan, alat kelamin.
Dan tentunya mengajak lawannya, calon korban ini, untuk juga kemudian membuka seluruh pakaiannya.
Dari situlah, ketika video call ini dilaksanakan, pelaku ini merekam, screenshot, baik foto maupun video, yang kemudian itu dijadikan alat untuk memeras.
Ketika korban ini tidak mengirimkan sejumlah uang yang diminta oleh pelaku,
pelaku mengancam akan menyebarkan di media-media yang ada, baik lewat Instagram, TikTok, Facebook, dan lain sebagainya.
"Itu yang marak terjadi saat ini," ungkapnya.
Untuk itu, Kasubdit pun menghimbau kepada masyarakat, khususnya untuk yang perempuan, apabila ada yang mengenalkan diri, tentunya dipikirkan matang-matang.
Apalagi membuka pakaian pada orang yang dalam tanda kutip belum pernah bertemu sama sekali. Itu kami sampaikan kepada masyarakat untuk benar-benar hati-hati.
"Modusnya hampir sama dan terus berulang
Dan kami cek pun, para pelaku itu sebagian besar bukan berada di wilayah Batam," katanya.
Ia membeberkan dalam kejahatan cyber, ada korban yang mengalami kerugian hingga mencapai satu milliar rupiah. Saat ini, tim
Labor digital sedang melakukan pendalaman untuk mengungkapnnya.
"Nanti setelah penyelidikan selesai akan kita sampaikan," tutupnya. Blt
(TribunBatam.id/bereslumbantobing)
Caption : Kasubdit V (Cyber) Ditreskrimsus Polda Kepri, AKBP Arif Sasmito Mahari Subangkit
Mahasiswi Ungkap Beratnya Jadi Guru di Pulau, Ini Respons Wali Kota Batam |
![]() |
---|
Amsakar Jawab Tuntutan Mahasiswa, Ajak Sosialisasi Kesadaran Warga soal Sampah dan Banjir |
![]() |
---|
BEM SI Kepri Nilai Kebijakan Investasi Batam Jauh dari Kepentingan Rakyat |
![]() |
---|
Batam Jadi Tempat Penyelundupan Manusia, Sepanjang Tahun Polda Kepri Tangkap 84 Mafia TKI |
![]() |
---|
Bahas RKUHAP, DPR RI Kumpulkan Aparat Penegak Hukum di Kepri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.