Kasus Kematian Anak di Batam

Kasus Kematian Bocah di Batam, Amir Ungkap Tawaran Uang Puluhan Juta Rupiah Hingga Larangan ke Batam

Amir, ayah Al Fatih yang meninggal dunia secara tak wajar sejak 31 Maret 2024 mengungkap adanya tawaran uang hingga tekanan saat itu.

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Ucik Suwaibah
KASUS KEMATIAN ANAK DI BATAM - Aksi keluarga korban dugaan pembunuhan di Rempang, Al Fatih Usnan saat aksi longmarch di Jalan Ahmad Yani Simpang Kara hingga ke Kantor DPRD Kota Batam beberapa waktu lalu. 

Saat ditanya, Ev menyebut anak berumur dua tahun delapan bulan  itu ada di mobilnya. 

Ketika pintu mobil hendak dibuka, pintu itu dalam keadaan terkunci.

Setelahnya pintu mobil dibuka, posisi anak tersebut telungkup di bawah kaki kursi tengah, bukan di bangku penumpang.

"Istri saya mau buka pertama tidak bisa. Habis itu akhirnya bisa. Pas dibuka anak kami sudah telungkup di bawah kaki. Bukan di kursi. Di tengah. Udah jegang (terbuka) matanya," ujar Amir belum lama ini.

Saat pertama kali ditemukan, sang anak dalam kondisi baju lengan kanan ada robekan dan mulut mengeluarkan busa.

Dengan kondisi begitu, istrinya kemudian membawa anaknya ke klinik terdekat untuk memastikan kondisi balita 2 tahun itu.

"Awalnya ke klinik Marinir itu katanya sudah enggak ada. Saya pastikan lagi sampai ke Graha Hermine, sampai sana dokter juga bilang hal yang sama," ungkap Amir.

Di klinik yang kedua lah kabar duka itu ia terima, meski dengan berat hati, bahwa anak mereka sudah meninggal dunia.

Jenazah Al Fatih dibawa pulang.

Namun, setibanya di rumah, Amir mengaku mendapat desakan agar segera memakamkan malam itu juga.

"Sampai di rumah saya minta izin ke Ustaz, 'Boleh saya minta izin anak saya dikebumikan besok pagi?' Katanya, 'Nggak boleh. Peraturan di Batam harus malam ini juga dikebumikan'. Anak saya baru sampai, masa pula tidak ada izin saya pemakaman sudah digali," kenanganya.

Dalam kondisi terpukul, Amir tidak ikut memandikan jenazah. 

Ia bahkan tidak melihat secara keseluruhan tubuh anaknya.

"Saya nggak kuat. Baru tahu belakangan kalau baju terakhirnya juga ikut dikuburkan," terangnya.

Ini ia ketahui saat polisi membongkar makam anaknya untuk keperluan autopsi. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved