BI Kepri
BI Kepri Genjot Target 50 Juta Penggunaan QRIS, Pemprov Kepri Siap Kawal Hingga ke Pulau Terluar
Kepala BI Kepri, Rony, menyampaikan tren penggunaan QRIS di Kepri terus menunjukkan peningkatan signifikan setiap tahunnya. Hingga semester perta
Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus tancap gas mengejar target 50 juta penggunaan QRIS di Kepri hingga akhir 2025.
Upaya ini ditandai dengan digelarnya Pekan QRIS Nasional (PQN) 2025 di Nagoya Hill, Kota Batam,Provinsi Kepri, Senin (11/8/2025).
Kepala BI Kepri, Rony, menyampaikan tren penggunaan QRIS di Kepri terus menunjukkan peningkatan signifikan setiap tahunnya.
Hingga semester pertama 2025, sudah tercatat hampir 30 juta transaksi dengan nilai mencapai Rp 4,1 triliun melonjak dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Dengan adanya PQN yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, kami optimis penggunaan QRIS akan semakin meningkat, khususnya di Kepri," ucap Rony.
Dia juga mengatakan kegiatan yang dilakukan merupakan gabungkan promosi, edukasi, dan literasi keuangan dengan cara kreatif dan inovatif.
Tak hanya menyasar transaksi belanja masyarakat lokal, BI Kepri juga membidik wisatawan mancanegara dari Malaysia, Singapura, Jepang, hingga Timur Tengah.
Sistem QRIS Cross Border telah memudahkan turis bertransaksi langsung menggunakan metode pembayaran digital dari negara asal mereka.
"Kami ingin memastikan transaksi wisatawan sama mudahnya seperti di negara mereka. Dengan QRIS Cross Border, belanja jadi lebih nyaman, aman, dan efisien," katanya.
Untuk mendukung UMKM, BI membebaskan merchant discount rate (MDR) atau biaya transaksi bagi pelaku usaha mikro dengan nominal di bawah Rp500 ribu.
Langkah ini diharapkan memacu pelaku usaha kecil untuk semakin berani mengadopsi pembayaran digital.
Sementara kegiatan yang dilaksanakan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Kepri.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kepri, Aries Fhariandi, menegaskan pihaknya siap membantu memperluas sosialisasi hingga ke wilayah terpencil.
"QRIS ini harus hadir bukan hanya di kota besar atau pusat perbelanjaan, tapi juga di pasar tradisional, desa-desa, hingga pulau-pulau terluar," ujarnya.
Aries menyebut tantangan utama di Kepri adalah letak geografis yang tersebar di banyak pulau.
Namun, Aries optimistis masyarakat Kepri yang dikenal adaptif terhadap teknologi akan cepat menerima pembayaran digital jika diberikan edukasi yang tepat.
"Masyarakat kita cerdas. Begitu mereka paham prosedur dan tahu betapa mudah, murah, dan cepatnya QRIS, saya yakin adopsinya akan meluas. Seperti slogannya, ‘QRIS, Semua Bisa’," tutupnya. (TribunBatam.id/Pertanian Sitanggang)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.