KEMATIAN PRADA LUCKY NAMO
Kasus Kematian Prada Lucky Namo Bikin 3 Jenderal Bintang 4 Turun Tangan, Janji Usut Tuntas
Mayjen TNI Piek mengatakan bahwa penyelidikan kasus kematian Prada Lucky Namo akan dilakukan transparan sesuai perintah dari pimpinan TNI.
Petugas menyatakan bahwa keterangan resmi hanya dari Kapenrem, karena penyidikan masih berlangsung di TKP.
Latar Belakang Korban dan Dampak Kekerasan
Prada Lucky Namo adalah prajurit baru yang lulus pendidikan dua bulan sebelumnya dan langsung ditempatkan di Batalyon Yonif Teritorial Pembangunan 834/Waka Nga Mere, Nagekeo.
Ia tewas setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Aeramo akibat penganiayaan oleh seniornya.
Tubuhnya dipenuhi luka lebam, sayatan, dan bekas sundutan rokok, yang menjadi sorotan publik.
Kasus ini menimbulkan keprihatinan luas, termasuk dari pengamat yang menyarankan autopsi untuk membuktikan derita korban.
Organisasi seperti SAKSIMINOR mengingatkan agar impunitas dan kekerasan tidak menjadi budaya di institusi militer.
Sub Denpom Ende juga menyatakan hasil penyidikan sudah ada, meski detail belum dirilis.
Kronologi Lengkap
Minggu, 27 Juli 2025, pukul 21.45 WITA: Dilakukan pemeriksaan oleh Staf-1/Intel terhadap Prada Lucky terkait dugaan penyimpangan seksual.
Senin, 28 Juli 2025, pukul 06.20 WITA: Prada Lucky kabur saat izin ke kamar mandi. Serda Lalu Parisi Ramdani melaporkan ke Sertu Thomas Desambris Awi, kemudian ke Danki A Lettu Inf Ahmad Faisal pukul 09.25 WITA. Pencarian dilakukan di sekitar pelabuhan dan kota.
Senin, 28 Juli 2025, pukul 10.45 WITA: Prada Lucky ditemukan di rumah ibu asuhnya, Ibu Iren, dan dibawa kembali ke Marshalling Area oleh Sertu Thomas, Sertu Daniel, Serda Lalu, dan Pratu Fransisco Tagi Amir.
Senin, 28 Juli 2025, pukul 11.05 WITA: Di kantor Staf-1/Intel, pemeriksaan dilakukan. Beberapa senior datang dengan selang dan memukul Prada Lucky secara bergantian.
Senin, 28 Juli 2025, pukul 23.30 WITA: Danyonif TP/834 Letkol Inf Justik Handinata memerintahkan Danki C Lettu Inf Rahmat ke kantor Staf-1/Intel, dengan penekanan agar tidak ada kekerasan dalam mendidik junior.
Rabu, 30 Juli 2025, pukul 01.30 WITA: Di rumah jaga kesatrian, empat personel (Pratu Petris Nong Brian Semi, Pratu Ahmad Adha, Pratu Emanuel De Araujo, Pratu Aprianto Rede Raja) memukul Prada Lucky dan Prada Richard menggunakan tangan kosong.
Kadispenad Ungkap Motif 20 Tersangka Penganiayaan Prada Lucky Namo, Cuma Pakai Tangan |
![]() |
---|
Rasakan Kejanggalan Laporan Medis Kematian Prada Lucky Namo, sang Ayah Ngadu ke Pangdam Udayana |
![]() |
---|
Pangdam Udayana Umumkan 20 Tersangka Kasus Kematian Prada Lucky Namo, Ibu Korban Langsung Nangis |
![]() |
---|
Sudah Ada Hasil Penyidikan Kasus Kematian Prada Lucky Namo, Sementara 4 Tersangka? |
![]() |
---|
Obrolan Terakhir Prada Lucky Namo sebelum Meninggal Dunia Dianiaya Senior, sang Ibu Langsung Nangis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.