Omzet Pedagang Beras di Anambas Anjlok Bukan Gegara Isu Beras Oplosan, Tetapi Faktor Lain
Pedagang beras di Anambas keluhkan omzetnya sekarang anjlok. Itu bukan karena anomali atau isu beras oplosan. Tapi kondisi pasar memang sepi
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Fenomena anomali beras yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia tidak berpengaruh di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anomali adalah ketidaknormalan; penyimpangan dari normal; kelainan. Anomali beras berarti ketidaknormalan pada beras, dimana harga beras naik meski stok diklaim cukup. Biasanya harga beras naik saat stoknya sedikit.
Dari pantauan Tribunbatam.id, di kawasan Pasar Inpres Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Anambas, saat ini harga beras di Anambas, stok, hingga pengiriman beras dari pihak distributor masih normal dan relatif aman.
Meski begitu, nestapanya di tengah kondisi ini omzet pedagang beras di Anambas justru lesu.
Pendapatan mereka turun signifikan, bukan karena anomali beras atau maraknya isu beras oplosan.
Seorang pedagang Hizkia menyatakan, tidak ada pengaruh persoalan tersebut dengan menurunnya omzet pedagang.
Disebut-sebut, terbatasnya perputaran uang karena rendahnya penghasilan dan minimnya lapanganan kerja yang membuat daya beli masyarakat jadi menurun.
"Bukan hanya komoditas beras, komoditas yang lain juga sama. Kondisi pasar saat ini sepi sekali, konsumen yang datang dapat dihitung jari," ujarnya saat ditemui di Pasar Inpres Tarempa, Rabu (13/8/2025).
Benar saja, terhitung hampir dua jam lamanya wartawan Tribunbatam.id di Pasar Inpres Tarempa, suasana pasar masih terlihat sepi.
Dalam kurun waktu itu, hanya ada beberapa pengunjung yang berlalu lalang membeli bumbu dapur dan keperluan rumah tangga.
Sementara untuk beras, baru satu hingga dua pengunjung saja yang membeli jenis premium kemasan 5 dan 10 kilogram.
Hizkia tak terlalu sibuk seperti dulu saat antusias pembeli ramai. Ia lebih banyak nongkrong di meja pembayaran.
Sepinya pembeli di pasar membuat omzetnya menurun drastis.
Kondisi ini membuatnya tertekan dan kewalahan mengatur manajemen komoditas agar tetap laku dan membuat usahanya bangkrut.
Khusus pada komoditas beras, ia kini harus mengurangi pengambilan stok dari pihak distributor.
Bupati Anambas Perkuat Keterampilan Kehumasan OPD lewat Produk Jurnalistik |
![]() |
---|
Tren Rujukan Pasien ODGJ di Anambas 2025 Menurun, Dinsos Baru Rujuk 1 Orang ke Batam |
![]() |
---|
Polres Anambas Tingkatkan Layanan lewat 'Lapor Pak Kapolres', Ini Nomor WhatsApp-nya |
![]() |
---|
Tiga RSUD Anambas Belum Punya Spesialis Mata, Warga Desak Pemerintah Datangkan Dokter |
![]() |
---|
Jadwal Kapal Roro KMP Bahtera Nusantara 01 Terbaru Periode 12 Hingga 19 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.