Omzet Pedagang Beras di Anambas Anjlok Bukan Gegara Isu Beras Oplosan, Tetapi Faktor Lain

Pedagang beras di Anambas keluhkan omzetnya sekarang anjlok. Itu bukan karena anomali atau isu beras oplosan. Tapi kondisi pasar memang sepi

Tribunbatam.id/Novenri Simanjuntak
OMZET TURUN - Warung pedagang Hizkia di Pasar Inpres Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas tak terpengaruh dengan anomali beras. Omzetnya menurun drastis karena faktor daya beli masyarakat menurun, Rabu (13/8/2025). 

Hal itu dilakukan karena penjualan beras saat ini habisnya relatif lama dari biasanya.

"Kalau dulu itu sehari bisa 500 kilo terjual, sekarang kita ambil rata-rata hanya 150 kilo, bahkan pernah 100 kilo. Jadi menurun drastis," ungkapnya.

Ia menyebut untuk jenis beras yang dijual di warungnya saat ini terdiri dari beras premium dan beras medium.

Jenis beras premium dibanderol mulai Rp18 ribu-Rp20 ribu per kilogram. Sedangkan beras medium Rp14 ribu per kilogram.

"Nah untuk kondisi beras oplosan yang viral belakangan ini tak berpengaruh buat Anambas. Sampai saat ini juga kan belum ada ditemukan, lagi pula masyarakat di sini dominannya makan beras premium yang berderai. Juga kan belum ada ditemukan keluhan karena berasnya terindikasi rusak atau bau dan lainnya," pungkas Hizkia. (TRIBUNBATAM.id/Novenri Simanjuntak)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved