ANAMBAS TERKINI

Mesjid Besar Baiturrahim Tarempa, Wisata Religi Ratusan Tahun yang Pernah Dikunjungi Mohammad Hatta

Wisata religi di Kabupaten termuda Provinsi Kepri yang mekar dari Kabupaten Natuna ini kaya akan nilai sejarah dan nuansa islami.

Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak
Masjid Besar Baiturrahim di Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Wisata religi bangunan peribadatan tertua dengan usia ratusan tahun yang masih berdiri kokoh, Selasa (26/8/2025) 

Konon katanya, wilayah Tarempa pernah diserang oleh tiga awak pesawat milik Jepang dengan menjatuhkan bom peledak di sejumlah titik.

Termasuk di kawasan yang sekarang menjadi RSUD Tarempa, daerah Teluk, daerah Tanjung dan satu titik lainnya di Masjid Jami' Baiturrahim.

Namun ajaibnya, Masjid Besar Baiturrahim tak hancur atau porak poranda karena bom tidak meledak.

Kepala Disparbud Anambas, Effi Sjuhairi mengatakan, selain cerita rakyat yang berkembang itu, Masjid Besar Baiturrahim ini juga pernah dikunjungi salah seorang tokoh bangsa.

Tepatnya pada tahun 1954, Wakil Presiden pertama Indonesia Mohammad Hatta pernah menyempatkan diri melihat bangunan Masjid Besar Baiturrahim Tarempa.

"Dalam catatannya, beliau mengaku jika Masjid Besar Baiturrahim Tarempa termasuk masjid terindah di Riau," kata Effi mengulang naskah sejarah yang dibacanya.

Meski telah termakan usia, bangunan masjid masih berdiri kokoh dan difungsikan sebagai tempat ibadah bagi masyarakat setempat.

Hal tersebut lantaran dilakukannya revitalisasi, namun tidak merubah struktur asli bangunan seperti pintu masjid yang masih dipertahankan hingga saat ini.

Bentuk struktur bangunan utama yang berupa persegi terlihat sederhana sebagaimana bangunan zaman dulu.

Dengan dinding cat warna putih dan hijau bagikan paduan warna yang tak terlalu megah tapi elok dipandang mata.

Tidak dapat dipungkiri, Mesjid ini memang memiliki nilai keindahan, keunikan dan penuh nilai-nilai arsitektur.

Tidak ada ornamen yang berlebihan, tapi dibeberapa titik dinding bangunan utama tertempel tulisan kaligrafi berbahasa Arab.

Selain itu, muka depan masjid juga dihiasi dengan kaligrafi bergaya Timur Tengah.

Sedangkan persis di bagian bawahnya tertulis nama lokasi masjid berwarna cokelat.

Masjid kebanggaan masyarakat Anambas ini sudah mengalami beberapa kali pemugaran dan perubahan nama.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved