Selama Jabat Ketua PKS Kepri, Ustaz Bahktiar Terapkan 5.000 Kader Sekolah Partai

Tongkat estafet Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) beralih tangan kepada Suryani.

|
ist
Bahktiar yang memimpin PKS Provinsi Kepri selama masa bakti 2020-2025 meninggalkan legacy atau warisan yang baik kepada Suryani, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepri itu. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM – Tongkat estafet Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sudah beralih dari tangan Ustaz Bahktiar kepada Suryani. 

Suryani mulai mengemban jabatan itu sejak Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS menetapkan susunan Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) se-Indonesia untuk masa bakti 2025–2030 di Kantor DPTP PKS, Jakarta pada Kamis (24/7/2025).

Musyawarah Wilayah VI PKS Provinsi Kepri di Hotel Harmoni One, Batam Centre pada Minggu (24/8/2025) menjadi momentum bagi Suryani untuk menguatkan konsolidasi para kader PKS. Musyawarah wilayah itu bertema 'Kokoh Bersama, Majukan Kepri, untuk Indonesia'. 

Bahktiar yang memimpin PKS Provinsi Kepri selama masa bakti 2020-2025 meninggalkan legacy atau warisan yang baik kepada Suryani, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepri itu. 

Dalam wawancara dengan TRIBUNBATAM.id, Selasa (26/8/2025) siang, Bahktiar mengatakan, selama kepemimpinannya, beberapa program strategis sudah sukses terlaksana dengan baik. 

Satu program yang mendapat perhatian serius Bahktiar adalah Pembinaan Kader PKS. Program ini diwujudkan dengan terobosan sekolah kader.  

Para kader dibina supaya memiliki kepribadian muslim, mempunyai wawasan nasionalisme dan kepartaian serta berakhlak baik.

“Sebanyak 5.000 orang mengikuti Sekolah Kader PKS itu. Paling banyak ada di Kota Batam, sekitar 3.000 orang,” ungkap Bahktiar. 

Selain Sekolah Kader, Bahktiar juga menggerakan kader-kader PKS untuk Turun ke Masyarakat. Dia meyakini, jejaring masyarakat perlu ditempuh PKS untuk menjadikan partai politik itu semakin besar. 

Dampak Program Turun ke Masyarakat cukup signifikan bagi PKS pada masa kepemimpinan Bahktiar. Jumlah suara partai politik berlambang bulan sabit dan batang padi berwarna putih itu semakin bertambah yang berpengaruh pada jumlah kader-kadernya di kursi legislatif.

Di Kabupaten Natuna misalnya, PKS berhasil meraih dua kursi di lembaga legislatif pada periode 2024-2029 dari tidak ada perwakilan sama sekali pada periode sebelumnya. Di Kabupaten Anambas, PKS pun mampu mengantarkan satu kadernya ke kursi dewan. Padahal periode 2019-2024, partai politik ini tidak memiliki kader di DPRD Kabupaten Anambas.

Sedangkan di Kota Batam, jumlah kader PKS yang duduk di lembaga legislatif bertambah dari 5 menjadi 6 orang. “Kalau di DPRD Provinsi Kepri, PKS tetap mempertahankan jumlah kadernya. Kami ada 6 orang,” beber Wakil Ketua III DPRD Provinsi Kepri ini.

Proses pengkaderan juga sukses dilakukan PKS di lembaga eksekutif. Satu kader terbaik, Ing Iskandarsyah menjadi Bupati Karimun Perioder 2024-2029. Bahktiar menegaskan semua kesuksesan ini tercapai berkat kerja sama dan kerja keras simpatisan, kader serta pengurus partai politik.

“Ini artinya PKS semakin dikenal dan dicintai Masyarakat. Nah, hal-hal inilah yang mesti diteruskan oleh pengurus baru,” ujar Ketua PKS Provinsi Kepri Periode 2020-2025 itu.

Meskipun tidak lagi menjabat ketua partai politik, Bahktiar masih dipercaya untuk menjabat Ketua Bidang Keumatan dan Kerukunan Hidup Umat Beragama oleh DPW PKS Provinsi Kepri Periode 2025-2030 ini.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved