BATAM TERKINI

Soal Percekcokan Antara Sopir Taksi, Begini Cerita Sebenarnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sopir taksi ribut

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Insiden ketegangan sopir di pangkalan di Nagoya Hill Mall tepatnya di Pintu Timur Nagoya Batam Minggu (16/7/2017) sekitar pukul 12.51 WIB nyaris kembali ricuh. Setelah sekitar 100 an wakil taksi Forum Pangkalan Taxi Batam mendatangi Mapolsek Lubuk Baja.

Hal itu dipicu oleh postingan warga di grup medsos facebook yang cenderung menyalahkan mereka. Beruntung kejadian itu tidak panjang. Polisi langsung menenangkan massa.

Kanit Reskrim Polsek Lubuk Iptu Awal langsung mengambil sikap memediasi kedua belah pihak. Dan akhirnya, berakhir di meja perdamian.

Insiden antara sopir Green Taxi (bukan taksi online atau pengendara mobil pribadi) dengan sopir Taksi pangkalan di Nagoya Hill Mall sempat menghebohkan warga Batam khususnya pengguna medsos facebook dan WhatsApp.

Semula, versi sejumlah masyarakat itu mengira kejadian antara sopir taksi sopir Taksi pangkalan di Nagoya Hill Mall dengan mobil pribadi yang mengambil sewa via online. Padahal tidak. Kedua kubu yang nyaris baku hantam sama-sama taksi konvensional.

Persoalan tersebut bermula ketika sopir taksi 'Green Taxi' bernama M Adha Jasfikar mengantar tamu ke Nagoya Hill masuk melalui Pintu Barat dan tamu diturunkan di Pintu Timur.

Baca: Pemerintah Prioritaskan Lulusan Cumlaude dalam Seleksi CPNS

Baca: WNI Terlibat ISIS Tak Boleh Balik ke Indonesia. Menteri Pertahanan : Berjuang Saja sampai Mati

Baca: VIRAL. Lagi, Sopir Taksi Lakukan Sweeping. Nyaris Baku Hantam di Nagoya Hill

Ketika M Adha Jasfikar mau keluar dari Nagoya Hill, tiba-tiba menerima WhatsApp dari tamu yang lain untuk memintanya menjemput di Pintu Timur. Membaca pesan itu, Adha Jasfikar langsung mengambil penumpang tersebut di depan toko roti JCo Nagoya Hill tak jauh dari tempat ia bergerak semula. Setelah kedua penumpang masuk mobil, pintu mobil belakang ditutup. 

Namun, tiba-tiba, beberapa supir taksi konvensional di Pintu Timur Nagoya Hill membuka pintu mobil yang dikendarai M Adha Jasfikar. Beberapa dari sopir itu bertanya.

"Jadi mereka kira sopir taksi itu adalah taksi yang dipesan lewat online. Jadi misskomunikasi saja sebanarnya. Sempat dimediasi mereka di pos Satpam di Nagoya Hill. Mungkin nggak puas makanya ia (M Adha Jasfikar yang merasa dirugikan,red) melaporkan kejadian itu," katanya.

M Adha Jasfikar yang tak terima perlakuan yang ia terima sore itu langsung ke Polsek Lubuk Baja untuk membuat laporan polisi. Dia pun diterima. Dan menceritakan kronologis seadanya. Apa lagi, spontan kejadian itu, mobil milinya mengalami kerusakan di spion kiri dan lampu sen kanan.

Tak cuma Adha yang melapor, sopir konvensional yang dilaporkan ke Polisi juga datang beramai-ramai ke Mapolsek. Kericuhan pun nyaris terjadi.

Kemudian polisi memanggil kedua belah pihak. Minggu sore terjadi lah perundingan. Perwakilan Green Taxi yang datang adalah Direktur Edi, kuasa hukum Simbolon, pelapor M Adha Jasfikar. Pertemuan itu pun clear dan membuahkan hasil di meja runding damai dengan sejumlah catatan penting. (*)

*Baca Berita Terkait di Tribun Batam Edisi Cetak Selasa, 18 Juli 2017

Berita Terkini