Paling banyak untuk tujuan di luar Pulau Jawa. Seperti Sulawesi Kalimantan, Jayapura, NTB, Ambon, dan lainnya.
"Kalau untuk Jawa dan Sumatera, normal. Tak terlalu banyak," ujarnya.
Pihaknya saat masih berupaya untuk meningkatkan pelayanan.
Begitu juga dengan jumlah personel Bea dan Cukai yang ditempatkan di Kantor Pos, diakuinya akan ada penambahan sumber daya manusia.
"Sekarang satu hari itu pemeriksaannya bisa 5.000 sampai 6.000 item," kata Taufik.
Lamanya proses pemeriksaan yang dilakukan satu per satu tersebut membuat barang yang akan dikirim menjadi menumpuk dan lama sampai alamat tujuan.
"Biasanya 3 atau 4 hari itu sudah sampai ke tujuan. Sekarang bisa seminggu atau lebih. Karena itu tadi, setiap barang yang keluar dicek dulu satu per satu. Kalau untuk paket dokumen, tak pengaruh," kata Taufik, Senin (11/2/2019).
Diakuinya, dampak yang paling terasa, memang bagi mereka yang berjualan online shop. Karena kebanyakan barang itu barang e-commerce. Seperti tas dan sebagainya.
Online Shop Batam Menjerit
Sebelumnya diberitakan, masyarakat Batam kembali berteriak. Setelah kenaikan harga tiket pesawat, penerapan bagasi berbayar oleh pihak maskapai penerbangan dan kenaikan tarif kargo pesawat, kini giliran pengiriman paket tujuan luar daerah terhambat.
Yang paling terpukul, adalah mereka yang kini menyambung hidupnya dengan berdagang online.
Karena perkiraan target pengiriman barang bisa hampir seminggu lebih baru bisa terkirim ke tempat tujuan. Tak sesuai harapan.
Keluhan itu mereka sampaikan lewat media sosial. Seperti yang disampaikan netizen, Desmita Mulyadi.
Ia mengatakan, awalnya dia menganggur karena perusahaan di tempatnya bekerja sudah tutup.
Kemudian dia mencoba peruntungannya dengan berjualan. Ada sedikit harapan ketika mencoba usaha itu.