TRIBUNBATAM.id, BATAM - Monumen Serikat Persahabatan Pulau Rempang dinilai berpotensi menjadi destinasi wisata di Batam, khususnya bagi warga negara Jepang.
Karena itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam akan mengirimkan surat ke Kementerian Pariwisata terkait bantuan untuk revitalisasi monumen tersebut.
"Kita akan mengirim surat ke Kementerian. Isinya menginformasikan tentang situs bersejarah ini. Dan kita berharap bisa mendapat bantuan," kata Kepala Disbudpar, Ardiwinata.
Prasasti batu tersebut bertuliskan bahasa Jepang.
Bunyinya antara lain bercerita tentang pengungsi Jepang di Rempang pada tahun 1945-1946.
Terdapat 112.708 pengungsi yang kembali dan 128 tewas tertahan.
• Aksi Nekat Dukun Cabul di Sel Tahanan, Gorok Leher Sendiri dengan Pisau di Hadapan Para Napi
• Kini Jadi Model Iklan Neflix Korea, Intip Isi Rumah Bude Sumiyati
• Ditinggal Ambil Barang ke Dalam Rumah, Tetangga Lihat Orang Bawa Satria FU dari Teras Irsyad
• VIDEO VIRAL Pria Lompat dari Atas Gedung Transmart Lampung Ramai di Medsos, Simak 5 Fakta Dibaliknya
Monumen ini dibuat oleh Serikat Persahabatan Pulau Rempang pada Agustus 1981.
Pada monumen tersebut dituliskan nama-nama kontributor dengan harapan terbaik mereka untuk persahabatan antara Indonesia dan Jepang serta perdamaian dunia.
"Pada tahun 1981 itu, orang-orang Jepang datang ke Rempang. Bahkan lurah setempat waktu itu pernah dibawa ke Jepang untuk penjelasan mengenai hal ini," sebut mantan Kepala Bagian Humas Setdako Batam ini.
Ardi mengatakan berdasarkan informasi dari mulut ke mulut, kedatangan orang-orang Jepang ini ke Rempang karena konon ada kaisar mereka yang terbunuh di sini.
Tapi informasi tersebut masih perlu didalami.
Karena itulah Disbudpar juga berencana melakukan ekspedisi terkait hal tersebut.
"Jika ini sudah direvitalisasi dan didapat informasi lebih jauh, kita berharap monumen ini bisa menjadi destinasi wisata baru. Kita bisa menjual paket wisata khususnya dengan target wisatawan asal Jepang," tuturnya.
Destinasi wisata baru seperti ini, kata Ardi, sangat dibutuhkan Batam.
Apalagi tahun ini Batam mendapat target dari pemerintah pusat untuk mendatangkan 2,4 juta wisatawan mancanegara (wisman).
Angka tersebut naik 30 persen dari target 2018 sebesar 1,8 juta.
"Tahun lalu kita berhasil melampaui target dengan jumlah kunjungan 1.887.244 wisman. Tahun ini kita mendapat tantangan besar dari Kementerian untuk mendatangkan 2,4 juta wisman. Oleh karena itu kita butuh destinasi baru, atraksi baru. Ini salah satunya," kata dia. (*/wie)