Publik bisa memantau Situng dan mencocokkan data yang ditampilkan dengan scan C1.
Jika ada yang tidak sinkron, hal tersebut karena human error.
Jika menemukan ketidakcocokan, publik bisa melaporkannya ke KPU dan akan dilakukan perbaikan terhadap data yang keliru tersebut.
Ia juga mengingatkan bahwa Situng tidak menentukan hasil akhir pemilu yang ditetapkan KPU.
Situng dibuat sebagai bentuk transparansi KPU kepada publik atas rekapitulasi suara pemilu.
"Sebgian besar masyarakat tahu (kesalahan entry data) karena membandingkan entry-nya berapa sih, terus dilihat hasil scan (C1) kok beda sih (dengan entry data). Jangan-jangan curang, kan gitu," ujar Viryan.
"Kalau yang ngerti ini keliru entry, laporkan kepada kami," lanjut dia.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat, hingga Rabu (24/4/2019) sore ditemukan 105 kesalahan entry data scan C1 ke Situng. Jumlah ini berasal dari laporan masyarakat dan pengawasan internal KPU.
Dari 105 kesalahan entry data, sebanyak 64 data telah diperbaiki.
Sementara 41 data lainnya saat ini sedang dalam perbaikan.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KPU: Mikir kalau Mau Bilang Curang", https://nasional.kompas.com/read/2019/04/25/05391961/kpu-mikir-kalau-mau-bilang-curang.
dan "Mahfud MD: Tudingan Kecurangan Selalu Ada pada Setiap Pemilu", https://nasional.kompas.com/read/2019/04/25/10111681/mahfud-md-tudingan-kecurangan-selalu-ada-pada-setiap-pemilu.