Febri Sinaga (17), seorang remaja lolos dari maut, setelah tubuhnya 'dilindas' dan terseret kereta api.
TRIBUNBATAM.ID, MEDAN - Remaja bernama Febri Br Sinaga (17) tentu tak akan pernah melupakan bahwa Tuhan masih memberinya keajaiban untuk bertahan hidup.
Bagaimana tidak, dia masih selamat meski ditabrak dan masuk kolong kereta api, Kamis (27/6/2019).
Peristiwa yang dialami Febri cukup menghebohkan.
• Pasca Putusan Mahkamah Konsitusi, Prabowo akan Kumpulkan Partai Koalisi
• 6 Polwan Cantik yang Viral di Medsos, dari Pemburu Begal Hingga Berdandan Seksi Demi Bongkar Kasus
• Trimedya Panjaitan: Yang Luar Biasa, Tak Ada Hakim MK yang Dissenting Opinion
Bahkan video saat dia tergolek seperti kesakitan di bawah kolong kereta api Bandara Kualanamu beredar luas di media sosial.
Sejumlah kabar simpang siur menyertai video itu.
Ada yang menyebut dia adalah pengendara yang menerobos perlintasan kereta api.
Kabar lain yang beradar, ada pula yang menyebutkan korban meninggal dunia akibat ditabrak kereta api tersebut.
Penelusuran di lokasi kejadian, tepatnya di rel kereta api dekat Jalan Sutomo, Medan, mengungkap fakta sebenarnya.
Febri ternyata warga yang tinggal sekitar rel.
Dia anak yatim ini hidup bersama ibunya, Br Silitonga, di salah satu kamar di bawah Gereja Advent, Jalan Martapura, yang berada tepat di pinggir rel.
“Anak saya ini mengidap epilepsi, dia sudah berhenti sekolah sejak kelas 4 SD,” kata Br Silitonga, Kamis (27/6/2019).
Perempuan ini tak begitu tahu apa yang terjadi pada putrinya.
Dia tidak melihat langsung kejadian itu. Sepengetahuannya, sebelum kejadian, Febri sedang menjemur kain.
Saksi mata kejadian, Gotman Sinabutar (46), melihat langsung detik-detik Febri diseruduk kereta api.