Sebab, setiap tahunnya, PPDB selalu menjadi persoalan.
Adanya kekurangan sekolah negeri, sehingga orang tua berlomba-lomba dengan berbagai cara untuk menyekolahkan anaknya di sekolah negeri.
Mengenai hal itu ternyata menjadi prioritas Nurdin.
"Saya ini adalah mantan wakil bupati satu periode, dua kali bupati. Dan saat ini menjadi gubernur. Dari dulu saya selalu konsen soal kesehatan pendidikan adalah program utama. Memang kita akui, perlu penambahan sekolah kalau memang itu butuh," kata Nurdin.
Sekolah yang dimaksud Nurdin adalah penambahan sekolah SD negeri, SMP negeri, SMA Negeri dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Batam.
Pembangunan sekolah menjadi prioritas pada Anggaran Pembelanjaan Belanja Daerah (APBD) murni tahun 2020.
"Sebab ini adalah kebutuhan utama. Kalau anak sehat, otomatis anak-anak pintar. Dan SDM tentu berkualitas. Saya akan tambah sekolah," katanya.
Makan siang bareng Huzrin
Setelah dari HUT Bhayangkara, Nurdin Basirun sempat makan siang bersama tokoh pembentukan Provinsi Kepri, Huzrin Hood.
Mereka makan siang di rumah makan Yong Kee di Jalan Engku Putri, Batam Center, Teluk Tering, Batam Kota, Batam, Kepri, Rabu (10/7/2019), usai menghadiri kegiatan di Polda Kepri.
"Saya terakhir bertemu itu pukul 14.30 WIB. Kami berpisah di Yong Kee," kata Huzrin, usai menghadiri dialog ekonomi Kadin Batam, Jumat (12/7/2019) di Hotel Nagoya Hill.
Saat itu, Nurdin bilang kepada Huzrin untuk tidak ikut kegiatan Nurdin berikutnya. Mereka berpisah di rumah makan itu.
Huzrin ke tempat lain. Memang saat di rumah makan Yong Kee, Nurdin sempat melontarkan keheranannya karena ada polisi.
"Kok ada polisi ya? Saya bilang, polisi jaga keamanan gubernur. Rupanya lain pula," ujarnya.
Huzrin tak menyangka, rekannya yang juga berasal dari Karimun itu akan berurusan dengan KPK. Ia merasa prihatin dengan kejadian ini.