Soal PPDB yang Belum Tuntas, Muhammad Dali: Berikan Kami Kesempatan Untuk Berpikir Tenang Dulu

Penulis: Dewi Haryati
Editor: Thom Limahekin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadisdik Kepri Muhamad Dali Saat memberikan Penjelasan tentang PPDB

TRIBUNBATAM.id - Persoalan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 di Kota Batam, Provinsi Kepri mendapat perhatian khusus dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri saat ini.

Kepala Disdik Provinsi Kepri, Muhammad Dali mengatakan belum mendapat data akurat mengenai berapa jumlah siswa SMA negeri di Kota Batam yang belum mendapat sekolah.

Dia memperkirakan ada sekitar 100-an siswa lagi yang belum tertampung.

Jumlah ini sudah jauh berkurang dibandingkan dengan data awal, saat pengumuman pertama PPDB tingkat SMA/SMK negeri.

Atasi Masalah PPDB di Kota Batam, Amsakar Achmad: Kalau Butuh Lahan Bangun Sekolah, Kami Carikan

Saat Digeledah Polisi Rumahnya, Komedian Nunung dan Suami Buang Sabu-sabu di Closet Kamar Mandi

Berawal dari Laporan Masyarakat, Berikut Kronologi Penangkapan Nunung dan Suaminya

Nunung dan Suaminya Ditangkap Polda Metro Jaya, Berikut Deretan Artis Terjerat Narkoba

Dali menyebut, kala itu ada 2.126 calon siswa tingkat SMA negeri di Kota Batam yang tidak diterima berdasarkan sistem zonasi.

Ada 24 SMA negeri di Kota Batam, dan 16 di antaranya berada di mainland dan sisanya di hinterland.

Gubernur Kepri H Nurdin Basirun bertemu dengan orang tua dan wali murid yang anaknya diterima di PPDB Kota Batam di Dataran Engku Putri Kota Batam, Provinsi Kepri. Nurdin didampingi oleh Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmat dan Kepala Disdik Kepri Muhammad Dali. (TRIBUNBATAM.id/Endra Kaputra)

"Sekarang mereka sudah lulus di beberapa sekolah," kata Dali kepada Tribun Batam, Jumat (19/7).

Dali mengaku sempat berpikir keras. Berbagai upaya dilakukannya untuk menyelesaikan persoalan PPDB tingkat SMA di Kota Batam.

Misalnya, membuka dua sekolah baru tingkat SMA di Kota Batam tahun ini.

Kedua sekolah itu adalah SMA Negeri 25 di Bengkong dan SMA Negeri 26 di Batam Kota.

Anggota TNI Kenakan Loreng Dikeroyok, Danrem Marah Besar & Permintaan Khusus ke Polisi 

Nathania Tak Terima Pernikahannya dengan Puput Nastiti, Ahok : Padahal Dulu Mereka Akrab

PT Pos Terancam Bangkrut, Gaji Karyawan Pun Harus Pinjam dari Bank, Rieke Tegur Semprot Pejabat BUMN

Nunung dan Suaminya Ditangkap Polda Metro Jaya, Berikut Deretan Artis Terjerat Narkoba

SMA 25 dibuka untuk menampung kelebihan siswa dari SMA 8 di Bengkong dan SMA 14 di Batuampar.

Total dari dua sekolah ini ada 144 siswa yang akan masuk SMA 25.

Pembangunan gedung sekolah baru akan dilakukan tahun depan, 2020.

Untuk sementara waktu, siswa akan menumpang belajar di SMPN 30 Batam di Bengkong.

Sedangkan SMA 26 dibuka untuk menampung kelebihan siswa dari SMA 3 dan SMA 20.

Sekitar 144 siswa akan ditampung di sekolah itu.

Ratusan orangtua calon siswa di SMAN 3 Batam sudah antre untuk PPDB di sekolah tersebut, Senin (1/7/2019) (TRIBUNBATAM.id/SIHAT MANALU)

Untuk sementara waktu, para siswa akan menumpang belajar di SMPN 43 Batam di Batam Kota.

Pembangunan gedung sekolah baru akan dilakukan tahun depan.

Selain membuka dua sekolah baru, Disdik Provinsi Kepri juga menerapkan penambahan minimal dua rombongan belajar (Rombel) di setiap sekolah.

Disdik Kepri antara lain menambah sampai tujuh Rombel untuk mengatasi persoalan daya tampung SMA negeri di Batuaji.

Tujuh Rombel ini akan menumpang belajar di SD 005 di Batuaji.

Satu Rombel berisi 36 - 40 siswa.

Luhut Panjaitan Terdepak dari Kabinet Jokowi Terbaru, Digantikan Surya Paloh, Ini Jawaban Istana

Kebun Susno Duadji Mendadak Heboh, Petani Temukan Situs Purbakala, Arkeolog Harus Lihat

Ramalan Zodiak Sabtu 20 Juli 2019, Keuangan Libra Membaik, Aura Leo Positif

Anggota Polres Masuk Desa Tarempa Selatan, Temui Tugino Penderita Stroke dan Hipertensi Akut

Dali mengakui, upaya yang mereka ambil ini belum selesai untuk mengatasi persoalan daya tampung siswa SMA negeri di Batam.

"Berikan kesempatan kepada kami untuk berpikir tenang dulu.

Intinya, semua bisa sekolah. Tapi kami yang atur," ujar Kepala Disdik Kepri. (TRIBUNBATAM.id/Dewi Haryati)

Berita Terkini