Bertahun-tahun Menabung, Juru Parkir di Karimun Kena Jambret, Karung 15 Gram Lenyap

Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Jambret

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Jambret Sadis kembali beraksi di Karimun. Bahkan pejambret ini breaksi tidak melihat korbanya.

Seorang Pria Paruh baya menjadi korban jambret sadis.

Bahkan telinganya nyaris putus karena perbuatan si jambret sadis.

Hasil jerih payah Rusli selama bertahun-tahun lenyap sudah.

Ramalan Zodiak Cinta Jumat 2 Agustus 2019, Gemini Mengoda, Sagitarius Emosional, Pisces Dikritik

Penemuan Limbah Medis di Batam, Dinas Kesehatan dan DLH Harus Telusuri Siapa Pembuang Jarum Suntik

Penghasilannya sebagai tukang parkir di Pasar Puan Maimun, Kabupaten KarimunProvinsi Kepri yang tidak seberapa itu selalu disisihkannya untuk ditabung.

Sedikit demi sedikit sebagian uang yang dia peroleh dibelikan emas.

Hingga akhirnya dia berhasil mengumpulkan uang dan dibelikan kalung emas seberat 15 gram.

• Tiga Hari Sebelum Wafat, Agung Hercules Unggah Video di Youtube, Sampaikan Kondisi Terakhir

• Potensi Bencana Alam di Kabupaten Anambas Sangat Besar, Namun Perda BPBD Belum Tuntas Dibahas

• Inilah Manfaat Puasa Bulan Dzulhijjah Serta Panduan Tata Cara Shalat Idhul Adha

Akan tetapi nasib naas menimpa pria yang sehari-hari disapa Pak De itu.

Pelaku kejahatan merampas kalung emas miliknya itu, Rabu (31/7/2019) sekitar pukul 05.00 WIB.

Tak hanya kehilangan perhiasan, telinga Rusli pun nyaris putus akibat tindakan pelaku yang tidak sempat dia lihat itu.

Pada saat kejadian, Rusli hendak pergi menjalankan aktivitasnya sebagai tukang parkir.

Tanpa ada firasat buruk, dia berangkat menuju Pasar Puan Maimun.

Seperti biasa di tengah kepungan hawa dingin, Rusli hanya berjalan kaki.

Karena tempat tinggalnya tidak jauh dari pasar tempatnya menjaga parkir.

Raut wajah Fitri langsung berubah ketika mendengar korban yang meninggal adalah suaminya. Surja, suami Fitri merupakan korban meninggal akibat kebakaran kapal roll on roll off KM Sembilang di galangan kapal PT Karimun Marine Shipyard (KMS) di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, Rabu (31/7/2019). (TRIBUNBATAM.id/Elhadif Putra)

Sebelum sampai di Pasar Puan Maimun, tepatnya di simpang tiga dekat pasar sebuah pukulan mendarat di bagian samping kiri kepalanya.

"Di dekat pertigaan tiba-tiba ada orang memukul dari belakang," kata Rusli saat dijumpai TRIBUNBATAM.id di rumahnya, Kamis (1/7/2019).

Tubuh Rusli langsung tersungkur akibat pukulan tersebut.

Bahkan dia sempat tidak sadarkan diri.

• Kebakaran KM Sembilang, Polres Karimun Datangkan Keluarga Korban Tewas dari Lampung dan Semarang

• Batam Masih Jadi Kota Favorit Penyelundupan Narkoba, Kurir Narkoba Asal Batam Ditangkap di Palembang

• Hotman Paris Pusing Asisten Pribadinya Undur Diri, Buka Loker Pengganti Nurbaenny

• BP Batam Tunjuk Perumahan Hang Tuah Jadi Proyek Percontohan Sambungan Rumah IPAL

Tidak ada orang yang menolong karena suasana jalanan pagi hari masih sepi.

"Yang saya ingat, saya merasa kalung di leher saya ditarik," kenang Rusli.

Setelah sadar, Rusli tertatih-tatih untuk bangun.

Dia juga merasakan sakit di bagian telinga kirinya.

Ketika dipegang, ternyata telinganya telah robek.

Speedboat bernama Tenggiri 4, bermesin gantung merk Yamaha 3x250 PK tenggelam di perairan Pulau Kenipan, Selat Belia, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, Minggu (28/7/2019) siang. (TRIBUNBATAM.id/Endra Kaputra)

Dalam kondisi tersebut Rusli kemudian berjalan kembali ke rumahnya.

Selanjutnya Rusli meminta tolong kepada tetangganya untuk membawanya ke Kantor Kepolisian Resort (Polres) Karimun untuk membuat laporan.

"Habis buat laporan baru berobat ke RSUD. Telinga saya dijahit sebanyak 24 jahitan," ujar Rusli. (TRIBUNBATAM.id/Elhadif Putra)



Berita Terkini