Menurut Lembaga Kebijakan Publik California, mayoritas imigran negara itu lahir di Amerika Latin (50 persen) atau Asia (40 persen).
Di Lembah Silikon, penghuni warisan Asia menyumbang 34 persen dari populasi, naik dari 28 persen pada 2007, menurut sebuah laporan yang dirilis tahun ini oleh Joint Venture Silicon Valley.
Bersamaan dengan meningkatnya keragaman populasi, kancah restoran San Francisco juga meningkat pesat.
Jumlah gerai meningkat dari 1 persen pada 2013 menjadi 13,5 persen pada 2015, menurut laporan 2016 oleh First Data, salah satu perusahaan pembayaran terbesar di dunia.
Meski begitu, memulai bisnis makanan di Bay Area --yang dikenal dengan upah dan upah setinggi langit-- tidaklah mudah.
Tujuh dari 10 negara AS paling mahal berada di Bay Area, menurut laporan National Low Income Housing Coalition tahun 2019 Out of Reach.
Upah minimum di Emeryville, yang terletak di East Bay dan rumah bagi Pixar Animation Studios, adalah yang tertinggi di negara ini dengan US $ 16,30 atau sekitar Rp 230 ribu per jam.
Persaingan restoran juga tinggi. Pada 2016, ada lebih dari 4.000 restoran di San Francisco saja, menurut statistik dari Departemen Kesehatan Masyarakat San Francisco.
Terlepas dari tantangan ini, Goh terus maju. Setelah menjadi tuan rumah lebih dari 500 “tetangga”, ia melakukan crowdfunded US $ 47.000 untuk membuka restoran mi sendiri.
Goh juga bergabung dengan La Cocina --inkubator nirlaba yang membantu pengusaha makanan berpenghasilan rendah dari komunitas imigran, sehingga yang mendapatkan lokasi seluas 1.000 kaki persegi.
"Angka rata-rata modal restoran sangat menakutkan," katanya. “Saya sudah sangat sederhana, tetapi modal awal adalah US$ 350.000 (sertara dengan Rp 5,miliar) untuk tahun pertama. Bahkan untuk menyewa tempat adalah rintangan besar."
Consuelo Lopez, rekan komunikasi di La Cocina, menjelaskan, bakat para pengusaha kuliner seperti Goh ini dinilai rendah dan diabaikan oleh pemegang modal di Area Bay sehingga mereka kemudian membantu kelompok masakan rumahan yang unik ini.
Komunitas Berbagai Dapur
Sebelum bergabung dengan La Cocina, Goh mencari tempat yang lebih luas untuk menjadi tuan rumah makan malam laksanya.
Salah satu lokasi itu adalah komunitas juru masak yang disebut BiteUnite, tempat Goh tahun lalu menyelenggarakan pop-up untuk 140 pengunjung.