DEMO HONG KONG

Demo Pro Hong Kong Dikalahkan oleh Konvoi Mobil 'Fast and Furious' pro-China di Kanada

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok pro-Beijing melakukan konvoi 'Fast and Furious' menggunakan mobil sport mewah, menyaingi demo pro demokrasi Hong Kong di Kanada.

Di Inggris, lebih dari seribu orang ambil bagian dalam dua demonstrasi di London.

Mereka berparade menggunakan spanduk bertuliskan "Akankah Inggris bisa memegang China pada janjinya tentang kebebasan Hong Kong?", "Kekuasaan kepada rakyat: berpihak pada Hong Kong" dan "Akankah Boris menyerah kepada China?", buinyi spanduk yang meminta sikap Perdana Menteri Inggris yang baru, Boris Johnson .

Pertemuan ini diselenggarakan oleh kelompok StandwithHK dan D4HK sambil membawa bendera kolonial Inggris lama saat menguasai Hong Kong selama 100 tahun.

Inggris menyerahkan kendali Hong Kong kembali ke China pada tahun 1997 berdasarkan Deklarasi Bersama yang menjamin kebebasan di kota semi-otonom sampai 2047.

Namun, para pengunjuk rasa pro-Beijing tak kalah sengit, melambai-lambaikan bendera China dan mengatakan "pengkhianat", "satu bangsa, satu China" dan "Hong Kong adalah bagian dari China selamanya".

Sementara itu di Paris sekitar 50 orang warga asal Hongkong dan Taiwan. Isunya juga sama, menyudutkan China.

Namun, jumlah pendemo pro-Beijing justru lebih banyak, mencela kekerasan yang dilakukan oleh pendemo.

Di Melbourne, Australia, sebuah kelompok pro-demokrasi yang terdiri lebih dari 2.000 orang memadati tangga perpustakaan negara, sementara sekitar 150 pemrotes pro-Cina menyanyikan lagu kebangsaan dan mengibarkan bendera China hanya beberapa meter jaraknya

“Kami tidak akan menyerah! Bebaskan Hong Kong sekarang!” Teriak para pengunjukrasa, beberapa mengibarkan bendera kolonial kota itu.

Tak lama kemudian, perkelahian mulai pecah antara kelompok-kelompok itu, dengan satu demonstran pro-Beijing menyerang kru berita dari ABC, penyiar nasional Australia.

Bentrok antara kubu pro-demokrasi Hong Kong dengan pro Beijing di Merlbourne, Australia, Minggu (18/8/2019) (South China Morning Post)

Salah satu penyelenggara unjuk rasa pro-demokrasi, Jane Poon, mengatakan acara itu sukses meskipun ada bentrokan.

“Kami menunjukkan kekuatan kami dan kami melakukannya dengan damai. Pertarungan dimulai oleh para demonstran pro-China yang muncul,” kata Poon, dari Australia-Hong Kong Link, sebuah organisasi komunitas yang berbasis di Melbourne.

Dia mengatakan protes itu disetujui oleh polisi setempat dan dewan kota, tetapi dia harus memanggil polisi ketika pertikaian pecah.

Pada pukul 20.00 malam, satu jam setelah protes dimulai, polisi membentuk garis antara kedua kelompok dan menyarankan ksi untuk mulai bubar satu jam lebih awal dari yang direncanakan.

Outlet media China, Australian Red Scarf sebelumnya mengumumkan bahwa protes pro-Beijing juga akan berlangsung di Melbourne pada Sabtu pagi, tetapi kegiatan itu dibatalkan.

Berita Terkini