WISATA ASIA

Mengapa Tak Ada Pesawat Berani Lintasi Pegunungan Himalaya?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Danau Gurudongmar Pegunungan Himalaya yang membeku sepanjang tahun

Pilot memiliki prosedur drift down saat salah satu mesin pesawat mati.

Pesawat modern masih bisa terbang meski ada mesin yang mati, namun, pesawat harus melayang turun ke ketinggian yang lebih rendah.

Ketinggian ini ditentukan oleh berat kotor pesawat.

Tapi, di atas Tibet, batas ketinggian yang aman ini akan lebih rendah dibandingkan di dataran biasa.

Sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.

4. Turbulensi yang Berbahaya

Ilustrasi turbulensi pesawat (mirror.co.uk)

Dalam penerbangan, ada istilah “clean air turbulance”.

Turbulensi ini tidak bisa dilihat dan bahkan tidak bisa diprediksi oleh pilot.

Clear air turbulance disebabkan oleh adanya pusaran udara yang terbentuk saat aliran udara terganggu oleh pegunungan yang tinggi di area yang memiliki angin tegak lurus yang kuat.

Turbulensi ini juga bisa terjadi di tempat yang sering ada pembalikan suhu.

Jika terjadi, clear air turbulance bisa membahayakan pesawat.

Itulah beberapa alasan mengapa pesawat tidak terbang melintasi Tibet.

Dilantik Jadi Pilot Pesawat Tempur Amerika, Kevin anak NTT Dikira Orang Asing Jika ke Indonesia

Pesawat Komersil Sudah Bisa Parkir Di Apron Bandara Matak

Gunakan Dry Ice dan Dapur Bandara, Intip 5 Rahasia Penyajian Makanan di Pesawat

Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Mengapa Tidak Ada Pesawat Terbang yang Berani Melintasi Pegunungan Himalaya?.

Berita Terkini