Dodi lantas memberikan sebuah kantong plastik berukuran besar untuk menyembunyikan tubuh Fera.
"Kantong plastik itu untuk memasukkan jenazah Fera setelah dipotong agar darahnya tidak netes. Setelah dari rumah Dodi, saya membeli tas dan koper di pasar," ujarnya.
4. Pengakuan sahabat Vera
Sahabat Vera Oktaria, Imelda yang dihadirkan pada sidang lanjutan pada Selasa (6/8/2019), mengaku jika sebenarnya hubungan Prada DP dan Vera tidak harmonis.
Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Saksi Sebut Prada DP Sering Aniaya Kekasihnya hingga Ketakutan', Imelda bersaksi bahwa Vera Oktaria dan Prada DP menjalanin kasih sejak tahun 2015 lalu.
Layaknya pasangan pada umumnya, Vera Oktaria dan Prada DP awalnya terlihat harmonis dan jarang terlibat cekcok.
Namun, keharmonisan mereka perlahan memudar setelah satu tahun menjadi pasangan.
Sifat asli Prada DP pun mulai muncul dan berbeda dengan sifatnya di awal-awal keduanya menjalin hubungan.
Imelda mengaku dirinya pernah melihat keduanya bertengkar hanya karena masalah memori ponsel.
Ketika tengah cekcok itu, Imelda menyaksikan prada DP melayangkan kekerasan seperti mencekik leher Vera Oktaria.
"Sekitar tahun 2017 saya pernah melihat korban dan pelaku ini bertengkar di rumah Vera. Waktu itu Vera dicekik oleh Prada DP, mereka ribut masalah memori handphone," kata Imelda.
Atas permasalahan yang dihadapinya itu, Vera Oktaria kerap kali curhat kepada Imelda.
Oknum TNI Prada DP dan Vera Oktaria. (TRIBUN VIDEO)
Vera Oktaria pernah curhat bahwa dirinya dilanda ketakutan karena sikap Prada DP yang kasar dan sering melakukan penganiayaan.
Sangking takutnya, Vera Oktaria bahkan pernah menghindari Prada DP dengan pindah ke Bengkulu.
Namun ternyata usaha Vera tersebut gagal lantaran Prada DP berhasil menjemputnya.
Ketakutan Vera OKtaria pun semakin menjadi kala mengetahui Prada DP kabur dari tempat pendidikan TNI nya.
Imelda juga bersaksi bahwa Prada DP mengatakan lebih baik Vera mati daripada pindah ke lain hati.
"Vera sempat cerita, DP ini pernah ngomong lebih baik kamu (korban) mati daripada diambil orang. Korban makin ketakutan saat tahu pacarnya itu kabur," ujarnya, seperti yang dikutip dari Kompas.com (jaringan SURYA.co.id).
Hubungan Imelda dan Vera memang sangat dekat karena mereka sudah berteman sejak SD.
Tak hanya itu, jarak rumah mereka pun cukup berdekatan.
Vera juga selalu menceritakan apa yang terjadi padanya termasuk soal hubungannya dengan Prada DP pada Imelda.
Imelda juga mengatakan bahwa Vera ingin putus dari Prada DP namun tak bisa.
Hal ini lantaran Prada Dp selalu mengancamnya.
"Vera cerita ingin putus sama DP, tapi tidak bisa. DP selalu mengancamnya. Hubungan mereka tidak harmonis selama satu tahun pacaran," kata Imelda di dalam ruang sidang.
Setelah mendengarkan kesaksian dari Imelda, Hakim Ketua Letkol CHK Khazim memberikan kesempatan kepada Prada DP untuk bertanya kepada saksi.
"Saudara terdakwa, apa ada yang mau ditanyakan kepada saksi?" tanya Letkol CHK Khazim.
"Siap, ada yang mulia," ucap Prada DP.
"Saksi, bagaimana kamu tahu saya putus sama Fera?" tanya Prada DP.
"Fera yang cerita," jawab Imelda.
"Saya sama Fera selama ini kan harmonis, kok kamu tahu saya putus sama Fera?" timpal terdakwa Prada DP.
Mendengar statement yang terlontar dari Prada DP, ibunda Vera, Suhartini (50) berubah histeris dan tak terima.
Suhartini marah mendengar ucapan harmonis dari Prada DP soal hubungannya dengan Vera.
"Harmonis dari mana," ucap Suhartini. Anggota TNI yang berjaga di ruang sidang kemudian mencoba menenangkan Suhartini.
Imelda juga menyebut bahwa malam sebelum Vera meninggal dibunuh, dirinya masih bertemu sang sahabat.
Kala itu Vera curhat soal dirinya yang ketakutan dicari Prada DP yang kabur dari tempat pendidikan.
"Malam sebelum ditemukan meninggal saya masih ketemu Fera. Korban curhat takut dicari DP, karena DP itu minggat dari tempat pendidikan," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Wanita PNS Bandung Ini Dimutilasi Jadi 7 Bagian lalu Dibakar Saat Bersetubuh di Kamar Kos