BATAM TERKINI

Satpol PP Batam Bakal Razia Remaja yang Keluyuran di Malam Hari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Satpol PP saat razia malam

Satpol PP Batam Bakal Razia Remaja yang Keluyuran di Malam Hari

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Batam, Salim siap melakukan penertiban dan menegakkan peraturan daerah (perda).

Hal itu menyusul maraknya remaja yang keluyuran di malam hari di sejumlah wilayah Batam.

Pihaknya juga melakukan razia gabungan saat mendekati bulan Ramadan.

"Kalau penertiban pengamen, gelandangan, pengemis itu target kita sih," ujar Salim kepada TRIBUNBATAM.id, Selasa (14/1/2020).

Pihaknya segera mengecek kondisi di lapangan.

Dia mengatakan, saat penertiban gepeng pihaknya sekaligus melakukan patroli anak remaja.

"Kita akan mendukung pengamanan apabila yang mengganggu ketertiban umum," katanya.

Salim mengatakan sejauh ini pihaknya belum mendapat info terkait remaja yang masih berkeliaran di malam hari.

Apabila terjadi, mereka langsung melakukan penertiban. 

DPRD Batam Minta Satpol PP Gelar Razia 

Banyaknya remaja yang keluyuran dan nongkrong di pingir-pinggir jalan saat malam hari hari tiba membuat warga resah.

Ironisnya tak hanya nongkrong, para remaja tersebut juga sambil merokok dan balapan motor.

Bahkan, di antara remaja itu ada yang berpakaian koko lengkap dengan peci saat nongkrong.

Tak sedikit yang berpamitan mengaji ataupun beribadah ke orangtua, sayangnya justru berkumpul di pinggir jalan.

Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, Anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Utusan Sarumaha mengatakan, sudah saatnya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) turut andil dalam bagian ini.

Sebut saja dengan menggelar razia setiap malam hari.

• TEBANG Pohon Pelindung Jalan, Pengusaha di Sagulung Didatangi 2 Kompi Satpol PP Batam

"Kegiatan ini memang harus ada anggaran. Misalnya biaya bensin dan personilnya. Kita cek kemarin waktu di pembahasan anggaran, memang tak ada anggaran untuk itu," kata Utusan kepada TRIBUNBATAM.id, Selasa (14/1/2020).

Namun, dalam keadaan tertentu, kalau kondisi itu menjadi budaya anak remaja memang harus dikendalikan dan dimonitor.

Apalagi hal tersebut terkait perkembangan sosial yang negatif.

Kalau tak ada pembenahan maka semakin menjadi-jadi.

"Berdampak buruk juga bagi pengguna jalan. Anggaran yang ada di Satpol PP mungkin bisa memungkinkan ada pergeseran program ke sini. Kalau ada kebutuhan mendadak," tutur Utusan.

Ia menambahkan, Satpol PP bisa juga bekerjasama dengan aparat kepolisian untuk merazia di malam hari.

Kemudian anak-anak yang tertangkap bisa diberikan pembinaan.

"Jadi anak-anak remaja jangan ditakut-takuti. Kalau ditakut-takuti mereka makin menjadi," katanya. (tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)

Berita Terkini