Dampak Virus Corona, Kapal Rute Karimun-Singapura Anjlok 50 Persen, Operator Kapal Menjerit

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah penumpang yang turun di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun, Senin (10/2/2020). Jumlah penumpang feri Internasional tujuan Tanjungbalai Karimun-Singapura menurun hingga 50 persen.

Penyebabnya karena pasien belum lama tiba dari Malaysia, tepatnya tanggal 30 Januari 2020.

Pasien memeriksakan diri ke RSUD Muhammad Sani, Jumat (7/2/2020) sore karena keluhan demam, batuk dan sesak napas.

Sewaktu turun di Pelabuhan Internasional Tanjungbalai Karimun, wanita ini belum menderita sakit, sehingga tidak terdeteksi oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

"Tanggal 30 Januari sudah di Karimun. Pulang dari Malaysia tidak ada terdeteksi. Ia periksa ke RSUD hari Jumat," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi, Minggu (9/2/2020).

Rachmadi mengatakan pihaknya belum dapat memastikan apakah pasien tersebut terpapar virus corona yang saat ini membuat heboh dunia.

Meski demikian, petugas RSUD Muhammad Sani menanganinya secara ketat. Pasien ditempatkan di ruang tersendiri, atau terpisah dengan pasien lainnya.

Tindakan ini dilakukan petugas medis karena pasien memiliki riwayat perjalanan dari Negara Malaysia. Diketahui di Negara Jiran itu ada ditemukan pasien terpapar virus corona.

Anak 8 Tahun Sempat Dirawat di RSUD Muhammad Sani Karimun

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani, Karimun memastikan anak umur 8 tahun yang mengalami demam tinggi tidak memiliki ciri-ciri terpapar Virus Corona.

Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Muhammad Sani, dr Zulkifli Dharma mengatakan, kalau kondisi anak yang diketahui sempat melakukan perjalanan ke Malaysia dan Singapura itu hanya mengalami batuk dan demam biasa.

Seorang anak laki-laki berusia delapan tahun tersebut sebelumnya dibawa oleh orang tuanya ke RSUD Muhammad Sani, Kamis (30/1/2020) malam sekira pukul 18.30 WIB.

Anak itu dilarikan ke rumah sakit karena mengalami panas tinggi. Suhu tubuhnya mencapai 38,8 derajat celcius.

"Orang tuanya khawatir karena demam tingginya. Tapi karena dia riwayat dari Malaysia kita tidak bisa rasa aman-aman saja," kata Kepala IGD RSUD Muhammad Sani, dr Zulkifli Dharma saat konferensi pers, Jumat (31/1/2020).

Petugas medis melakukan pemeriksaan fisik, terapi cairan dan memberikan obat penurun demam.

Setelah ditangani, pasien anak dinyatakan hanya mengalami demam biasa.

Halaman
1234

Berita Terkini