Saking populernya hewan ini di Kepulauan Riau, Gonggong bahkan dijadikan ikon kota Tanjungpinang yang merupakan ibukota kepulauan Riau.
Asal usul
Melansir berbagai sumber, sebutan gonggong berasal dari orang Hokkien yang datang dari Tiongkok sekitar tahun 1960-an.
Saat itu, di sejumlah pesisir pantai, khususnya pantai Tanjungpinang, ada beting yang muncul saat air laut sedang surut.
Beting atau timbunan pasir berlumpur tersebut berada di antara Pelantar 3 dan Pulau Bayan.
Di beting itulah terdapat banyak gonggong.
Mereka, orang Hokkien yang baru pertama melihat gonggong lantas mencoba untuk memakannya.
Karena belum pernah menjumpainya, mereka asal saja menyebutnya gong.
Dalam bahasa Hokkien, gong artinya bodoh.
Mereka menyebutnya bodoh lantaran saat diambil dari pasir atau lumpur, gonggong tetap diam saja tak bergerak.
Setelah warga Tionghoa tempatan ikut menyukai makanan baru itu, nama gonggong pun mulai dikenal di sekitar Pelantar 3.
Kemudian berkembang semakin luas ketika warga Tanjungpinang lainĀ turut gemar menyantapnya.