Pemerintah China memberlakukan kebijaan itu untuk mencegah terjadinya PHK dan kebangkrutan usaha.
Profesor hukum Universitas Wuhan, Qin Qianhong, mengatakan telah mendesak untuk mengangkat tindakan karantina di Hubei.
"Sejauh ini tidak ada negara selain Italia yang menerapkan penguncian serupa," katanya.
"Banyak orang telah dikurung di rumah mereka selama lebih dari 60 hari dan itu dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang serius," katanys eperti dilansir south china mourning post.
Qin menambahkan karantina massal telah mencapai titik kritis di mana banyak orang yang dikurung tidak dapat memenuhi kebutuhan jika mereka tidak dapat kembali ke pekerjaan mereka di tempat lain di negara itu.
Tetapi dia mengatakan ketika kota dan provinsi terbuka dan memungkinkan lebih banyak gerakan manusia internal, masih ada kemungkinan infeksi baru.
Setelah beberapa hari melaporkan tidak ada kasus baru, Wuhan melaporkan satu infeksi pada hari Selasa.
Pasien adalah seorang dokter di Rumah Sakit Renmin provinsi, menimbulkan kekhawatiran bahwa masih ada wabah yang sebelumnya tidak diketahui di rumah sakit.
scmp.com