TRIBUNBATAM.id, SINGAPURA - Kamis, 7 Mei 2020 lalu, Sharifah Radiah Ameer (42) tersentak dibangunkan putranya.
Saat itu, hari masih gelap, ia mendapati suaminya duduk menyandar ke dinding rumah dengan muka pucat dan nafas terengah-engah.
Sebelumnya, dalam beberapa terakhir, sang suami Efendi Abdul Rahman (43) menderita batuk kering dan perlahan-lahan kehilangan indera perasa dan penciuman.
• WhatsApp Web Akan Dibekali Fitur Mirip Aplikasi Zoom, Bisa Buat Video Call untuk 50 Orang
• Hasil Studi Terhadap 3.500 Orang, Peneliti Ungkap Pria Lebih Rentan Terpapar Virus Corona
• Arema FC Jelaskan 2 Alasan Kenapa Tak Ikut Lakukan Lelang Jersey untuk Bantu Atas Pademi Covid-19
Efendi sudah mencoba mengunjungi klinik terdekat, hari Sabtu sebelumnya dengan gejala yang sama dan demam 40 derajat Celcius.
Namun, dokter yang memeriksa tenggorokan dan paru-parunya dan mengatakan tidak ada kecurigaan terhadap COVID-19.
Dikutip dari channelnewsasia.com, Efendi sebelumnya bekerja sebagai petugas keamanan ad-hoc di asrama pekerja asing di Tuas.
Kamis pagi itu, hanya punya sedikit waktu untuk berpikir.
Sharifah Radiah Ameer (baju ungu) bersama ayahnya, suami (baju biru) dan anak-anaknya di Hari Raya Tahun 2019. (foto keluarga via channelnewsasia.com)
Sharifah langsung memanggil ambulans dan suaminya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong, di mana ia dirawat di unit perawatan intensif (ICU). Dia juga menjalani test covid-19.
"Dokter mengatakan tes akan memakan waktu setidaknya satu atau dua hari," katanya.
“Tapi saya terkejut itu dapat kabar lebih awal. Saya mendapat telepon dari mereka pukul 2 siang hari itu dengan kabar buruk. Sejak itu, kehidupan kami menjadi tidak sama di rumah dari biasanya."
Kehidupan untuk ibu rumah tangga penuh waktu dan keluarganya sejak itu, menjadi salah satu karantina rumah.
Dia merawat tujuh anak dan ayahnya yang berusia 87 tahun dengan Alzheimer dan demensia tahap awal, dan dia khawatir, mungkin tidak melihat suaminya lagi.
Efendi masih di ICU dalam keadaan koma.
"Sampai hari Senin tidak banyak yang membaik, jujur," kata Nyonya Sharifah.
"Situasinya masih kritis."
• Liga Italia Mau Dimulai, Fans Torino Protes: Ribuan Orang Meninggal, Anda Justru Melanjutkan Serie A