Di era perkembangan teknologi komunikasi saat ini, Hudan menilai media sosial berperan besar dalam perselingkuhan.
"Media sosial, media komunikasi membuat peluang untuk awal terjadinya ketidaksetiaan terhadap pasangan menjadi terbuka lebar," ungkapnya.
Hudan mencontohkan, awal perselingkuhan bisa terjadi saat pertemuan langsung yang dilanjutkan melalui media sosial.
"Misalnya melalui tadinya semacam reuni, berlanjut di media sosial, kemudian bertemu secara fisik, bahkan mungkin sampai ada ketertarikan dan hubungan seksual," ungkap Hudan.
Selain itu fenomena lain perselingkuhan lain yang dijumpai Hudan adalah adanya relasi kerja.
"Rekan kerja sekantor, rekan bisnis, itu juga menimbulkan peluang," ungkap Hudan.
Penyebab Perselingkuhan dari Sisi Psikologis
Hudan mengungkapkan ada orang yang bangga ketika merasa disukai banyak orang.
"Ada rasa bangga ketika dia merasa dicintai banyak orang, merasa disukai banyak orang, merasa harga dirinya meningkat," ujarnya.
Bahkan perasaan ini bisa semakin meningkat ketika sudah berpasangan.
"Apalagi mungkin baik laki-laki atau perempuan sudah menikah masih ada orang lain yang menyukai, akan merasa bangga," ungkap Hudan.
Menurut Hudan, ada sebuah kepuasan perkawinan yang dirasakan setiap pasangan.
"Itu sifatnya subyektif, setiap orang merasakan dalam perkawinan itu mendapatkan kebahagiaan, ketentraman, yang ia tidak dapatkan secara sendiri," ujarnya.
Namun di dalam perjalanannya, tidak ada satu hubungan yang sempurna.
"Kalau kita lihat pasangan tampak harmonis, itu sulit dicapai, sekian persen pasti ada celah yang bisa membuat seseorang dimanfaatkan oleh pihak lain," ucapnya.
Hudan menilai jika celah ini tidak dapat tercover, maka berpeluang terjadi perselingkuhan.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hati-hati, Selingkuh Bisa Berawal dari Curhat ke Teman Lawan Jenis
Penulis: Wahyu Gilang Putranto