TRIBUNBATAM.id, SURABAYA- Tri Rismaharini sempat menjadi sorotan beberapa waktu lalu.
Hal itu lantaran reaksi spontannya menangis dan sujud di hadapan dokter viral.
Wali Kota Surabaya itupun menanggapi terkait tindakannya bersujud dan menangis saat beraudiensi dengan perwakilan dokter di Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).
Risma mengaku, tidak ambil pusing dengan berbagai komentar negatif soal aksi sujudnya itu.
Hal itu disampaikan Risma dalam acara Rosi yang kemudian diunggah di kanal YouTube KompasTV, Kamis (2/7/2020).
Dengan tegas Risma mengatakan, dirinya bukanlah orang yang bisa berpura-pura.
Termasuk, sikap sujudnya adalah bentuk ekrpresi dari apa yang sebenarnya dia rasakan saat itu.
"Jadi kalau ada yang mau mengatakan Bu Risma lebay atau apa, terserahlah," ujar Risma.
Lebih lanjut Risma menjelaskan, sikap sujudnya saat itu dilakukan karena dirinya tidak terima stafnya disalahkan.
Staf Risma dituding tidak bisa berkomunikasi dan berkoordinasi soal rumah sakit yang penuh.
"Saya saat itu enggak mau staf saya disalahkan, saya nggak terima kalau staf saya disalahkan," ungkap Risma.
• Klaim Token Listrik Gratis PLN Bulan Juli 2020, Login WWW.PLN.CO.ID atau WA 08122123123
• KABAR BAIK! PLN Tambah Durasi Diskon Tarif dan Setrum Gratis
Ia menyebut, ia dan para stafnya sudah bekerja keras dalam menangani Covid-19 di Surabaya.
Oleh sebab itu, Risma tak ingin stafnya ikut disalahkan.
"Gimana mungkin saya itu di dalam sudah habis-habisan mereka, bahkan mohon maaf kadang sepatu saja melayang,"
"Jadi kan kasihan mereka kalau masih disalahkan orang, sudahlah saya yang disalahkan, sudah kalau perlu saya dipotong lehernya, siap saya," kata dia.