Rapat ini membahas mengenai tata cara pelaksanaan kurban mulai pengadaan hewan, pemotongan, hingga pendistribusiannya.
Pada kesempatan kali ini, Walikota melarang panitia kurban memakai handsanitizer saat melakukan pemotongan hewan kurban.
"Saya pribadi, saya mohon kepada bapak ibu, yang menyembelih, saya larang memakai handsanitizer," katanya dalam sambutannya di Dataran Engku Putri Batam Centre.
• Implementasi Tatanan New Normal BP Batam di 51 Perusahaan Batam
• HENDAK ke Batam dari Jambi, Seorang Wanita Melahirkan di Dalam Speedboat
Hal ini dikarenakan, menurutnya, bahan kimia dari handsanitizer dapat menempel pada daging hewan yang disembelih.
Daging yang kemudian akan didistribusikan tersebut pun kemungkinan menjadi terkontaminasi bahan kimia hand sanitizer tersebut.
"Handsanitizer itu seperti vaksin, dapat mematikan Covid-19, tapi penggunaannya untuk luar tubuh. Dan kalau ini kita pakai saat pemotongan daging, bisa-bisa virusnya mati, yang makan juga mati," ungkap Rudi.
Daripada menggunakan handsanitizer, Rudi lebih mendukung disediakannya tempat-tempat cuci tangan dengan air mengalir di sekitar lokasi pemotongan, lengkap dengan sabun cuci tangannya, sebagaimana juga yang diimbau dalam surat edaran Kementerian Pertanian.
Ia juga menyarankan, para panitia kurban, maupun masyarakat yang akan mengerjakan shalat Idul Adha nantinya agar memperhatikan kebersihan diri.
Langsung mandi setelah shalat Ied dan sebelum pemotongan hewan kurban adalah yang paling dianjurkan.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora/Hening Sekar Utami)