Editor Danang Setiawan
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Kasus covid-19 di Jakarta mengalami lonjakan kasus baru pasien virus corona.
Tercatat pada Rabu (9/9/2020), terdapat 1.004 penambahan kasus baru pasien covid-19.
Menanggapi adanya lonjakan kasus baru pasien positif Covid-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan buka suara.
Pihaknya berencana akan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB.
Hal ini dikatakan Anies menjadi pilihan terakhir provinsi DKI Jakarta dalam menangani lonjakan kasus covid-19.
"Itu artinya, kita terpaksa kembali menerapkan PSBB seperti awal pandemi. Bukan lagi masa transisi, tapi PSBB awal dulu," ucapnya, Rabu (9/9/2020).
Keputusan 'rem darurat' ini diambil Anies lantaran kasus kematian Covid-19 di ibu kota terus meningkat dan kapasitas tempat tidur di ruang isolasi, serta ICU nyaris penuh.
• Bertambah 3.307, Covid-19 di Indonesia jadi 203.342, DKI Jakarta Alami Lonjakan Kasus Baru
• Gara-gara Tak Pakai Masker, 8 Warga Dihukum Gali Kuburan Korban Covid-19
"Kami sampaikan, malam ini sebagai ancang-ancang, mulai Senin 14 September kegiatan perkantoran yang non-esensial diharuskan melaksanakan kegiatan bekerja dari rumah," ujarnya.
Dengan demikian, pembatasan-pembatasan kegiatan bakal kembali diterapkan di DKI Jakarta.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, rem darurat mulai efektif berlaku pada 14 September mendatang.
"Bukan kegiatan usahanya yang berhenti tapi bekerja di kantornya yang ditiadakan, kegiatan usaha jalan terus, tapi kegiatan perkantoran di gedungnya yang tidak diizinkan," tambahnya.
Anies menyebutkan, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah faktor yakni ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh dan tingkat kematian yang tinggi.
"Tidak ada banyak pilihan bagi Jakarta kecuali untuk menarik rem darurat sesegera mungkin," ujar Anies.
Follow Juga:
"Dalam rapat gugus tugas percepatan pengendalian Covid-19 di Jakarta disimpulkan bahwa kita akan menarik rem darurat yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar seperti pada masa awal pandemi dulu," kata dia.