Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Rano Dwi Putra (40), oknum pegawai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI yang kedapatan membawa sabu-sabu di Bandara Hang Nadim Batam, Agustus lalu, harus merasakan pahit buah perbuatannya sendirinya.
Sudahlah berurusan dengan pihak yang berwajib, istrinyapun sudah tak mau peduli lagi sejak tahu Rano ditangkap karena narkoba, dan diamankan petugas bersama seorang rekan wanitanya.
Kini status Pegawai Negeri Sipil (PNS)-nya pun terancam dicopot karena ulahnya itu.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Keamanan Penerbangan, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub RI, Alvi Amir, usai memberikan penghargaan kepada petugas Avsec Bandara Hang Nadim Batam.
"Yang bersangkutan (Rano Dwi Putra) adalah pegawai negeri sipil yang secara aturan kepegawaian dia dikenakan sanksi amat berat sekali," ujarnya, Kamis (10/9/2020).
• Dapat Kabar Suaminya Ditangkap di Batam Karena Narkoba, Seperti Ini Respon Istri Rano Dwi Putra
Alvi mengatakan, saat ini proses pemberhentian Rano sebagai PNS sudah berjalan.
"Tetapi saat ini berhenti sementara, nanti setelah ada putusan Pengadilan baru ada pemberhentian secara permanen," ujarnya.
Alvi melanjutkan, surat pemberhentian sementara Rano sudah diberikan.
"Jika divonis hukuman lebih dari dua tahun maka akan diberhentikan secara tidak hormat. Saya yakin pasti akan dihukum lebih dari dua tahun," tambahnya.
Respon Istri Rano
Masih ingat kasus kepemilikan narkoba oleh oknum pegawai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Agustus lalu?
Petugas Avsec Bandara Hang Nadim Batam dan Bea Cukai Batam mengamankan seorang oknum pegawai berseragam Kemenhub dan seorang teman wanitanya saat transit di Bandara Hang Nadim Batam.
Keduanya dari Pekanbaru dan hendak menuju Denpasar, Bali.
Dari tangan kedua pelaku, kemudian didapatkan barang bukti narkoba sabu-sabu sebanyak kurang lebih 3 kg.
Dari penuturannya, oknum pegawai Kemenhub, Rano Dwi Putra atau RDP (40) itu, bertugas di Bandara Ngurah Rai, Bali.
• Sosok Rano Dwi Putra Pegawai Kemenhub RI Dibeberkan Bosnya Usai Kedapatan Bawa Sabu ke Batam
• Oknum Pegawai Kemenhub Terancam Hukuman Mati, Saksikan BNNP Kepri Musnahkan Narkoba
Pasca ditangkap petugas, penyelidikan terhadap yang bersangkutan berlanjut. Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri berkoordinasi dengan BNNP Bali.
Petugas BNNP Bali sampai menyambangi rumah kontrakan Rano, yang dihuni oleh istri dan anaknya.
Mendapat kabar suaminya ditangkap, istri Rano kecewa dan tak mau peduli dengan suaminya itu.
"Jadi istrinya bilang dia tidak mau tahu, dia tidak ambil pusing dan mengaku kecewa," ujar Kabid Berantas BNNP Kepri Kombes Pol Arief Bastari, Rabu (9/9/2020).
Menurut Arif, hal itu lantaran Kekecewaan yang mendalam yang dialami istri oknum pegawai Kemenhub itu.
Arif melanjutkan, istri pelaku penyelundupan narkotika yang mengenakan baju Kemenhub itu saat ini telah kembali ke Jakarta bersama anak-anaknya, usai dikabari oleh petugas BNNP.
Sementara itu, saat ini Reno harus rela mengganti seragam dinas yang biasa dikenakan dengan baju tahan BNNP Kepri bersama rekan wanitanya yang bernama Maulida (24).
Arif menjelaskan dari pengakuan kedua pelaku, mereka sudah beberapa kali membawa barang haram tersebut dari Pekanbaru ke Bali.
"Kalau Rano pertama sendiri bawa sabu, tapi yang kedua dan yang ketiga yang kedapatan ini, Rano ditemani Maulida," jelas Arif.
Bersama Wanita Lain
Rano Dwi Putra ditangkap bersama wanita benama Maulida.
Maulida mengaku mau membawa sabu dengan dalih tidak punya uang untuk biaya hidup, wanita yang bekerja serabutan ini pun akhirnya mau menerima ajakan Rano sebagai kurir sabu.
Bahkan sebelum keberangkatanya ke Surabaya, Rano dan Maulida sempat berdiskusi bagaimana menyelundupkan sabu agar aman dari penjagaan di Bandara.
"Sabu diambil di Pekanbaru, awalnya tidak dipisah-pisah. Karena terlalu besar, makanya dibungkus kecil-kecil," sebutnya.
Dikatakan Maulida, Rano Juga yang melilitkan sabu kedalam celananya.
Dia seoalah tidak ragu lagi untuk tampil terbuka didepan Rano, pasalnya selain menjadi rekan sesama kurir, ternyata Maulida juga merupakan teman tidur Rano.
Kepercayaan Diri Maulida meningkat setelah Rano meyakinkan Maulida kalau dirinya punya kartu Akses bandara dan bisa lolos disetiap bandara.
Punya Akses Bandara
Pegawai Kemenhub RI yang ditangkap Petugsa Avsec Bandara Hang Nadim bersama seorang wanita karena membawa sabu teranyata merupakan pemain lama.
Rano Dwi Putra bersama Maulida selama ini bebas melenggang dari sejumlah Bandara di Indonesia Karena Rano mempunyai kartu Akses Bandara.
Statusnya sebagai anggota Kemenhub RI memang begitu sakti dan membuat dia melenggang tanpa dilakukan pemeriksaan.
Cuma salahnya, ternyata di Batam, petugas Bandara adalah BP Batam.
Dia harus mengikuti peraturan yang ada di Batam.
Petugas Bandara Hangnadim yang kebanyakan merupakan Pihak BP Batam yang melakukan pemeriksaan.
Rano diketahui sempat marah kepada Petugas BP Batam dan membanggakan kalau dirinya adalah pegawai Kemenhub RI dan menolah untuk diperiksa.
Diapun Akhirnya mati gaya setelah sejumlah barang haram tersebut ditemukan dalam bajunya.
Dari Teman kencan
Berawal dari teman tidur Oknum Kementerian Perhubungan RI merambah menjadi kurir sabu.
Hal tersebut diungkapkan Maulidia yang ditemui Tribunbatam.id di Kantor BC Batam.
Apalagi menurut Maulida, ia butuh uang karena selama pandemi ini tidak bekerja lagi dan susah mendapatkan uang.
Ditambahlagi, biaya kebutuhan hidup semakin meningkat.
Pria berseragam Kementerian Perhubungan RI ditangkap Petugas Avsec Bandara Hang Nadim Batam bersama teman wanitanya.
Terakhir pelaku diketrahui bernama Rano Dwi Putra dan wanita berambut oanjang tersebut bernama Maulidia.
Saat ditemui di Kantor KPU BC Batam, Maulidia mengaku kalau tidak ada hubungan spesial antara keduanya.
Hanya saja mereka dekat sebatas teman kerja.
"Saya hanya teman kerja, kadang kerjaannya nemenin tidur dia," sebut wanita berambut panjang tersebut saat ditemui di Kantor BC Batam, Sabtu (22/8/2020).
Dari teman tidur, kemudian Rano mengajak Maulida menjadi rekan bisnis.
Ia ditawarkan untuk mebawa sabu dari Pekanbaru ke Surabaya.
Maulida mau bekerja mengantarkian barang haram tersebut lantaran dirinya diyakinkan oleh pelaku saat menggunakan baju dinas.
Sebab selama dua kali sebelumnya mereka mampu lolos dari pengawalan petugas bandara.
"Karena dia pakai baju dinas, makanya kami lolos. Tadi saya yang tertangkap sama dia," sebutnya.(TRIBUNBATAM.id/ALAMUDIN)