Baca tanpa iklan
"Saya zoom dua kali gambarnya sudah sangat jelas, ada moncong, badan, kaki sampai ekor, saya langsung kepikiran bagaimana menentukan ukurannya," kata dia.
Setelah menemukan fenomena itu, Roby menggunakan menu pengukuran Google Maps.
Buaya tersebut, diperkirakan memiliki panjang tubuh 15 meter atau lebih panjang dari kapal nelayan.
• Ibu Rumah Tangga Teriak Histeris Diterkam Kawanan Buaya saat Cuci Baju di Sungai, Kini Masih Hilang
"Kami ukur dengan jarak yang ada di menu Google Maps, bentuknya jelas, ada moncong, badan, dan ekor, cuma ukurannya enggak wajar, ukuran buaya jauh lebih besar dibandingkan dengan kapal nelayan yang lewat.
Kapal cuma 12 meter, masih panjang buayanya, 3 meter lagi," jelas dia.
• Sedang Cuci Pakaian di Sungai, Seorang Ibu Diterkam Buaya, Hingga Kini Belum Ketemu
"Akhirnya saat saya perlihatkan penampakan itu, semua teman melihat dan sama-sama mencari ukurannya, yang keluar tetap 15 meter panjang dengan lebar 2,5 meter, akhirnya di-cancel itu agenda memancing," lanjut Roby.
Kirim Surat ke Google
Robi kemudian berinisiatif mengirim surat ke Google untuk memastikan apakah tangkapan layar itu benar-benar buaya raksasa.
"Kami tahu foto satelit diperbaharui setiap 3 bulan sekali, yang saya tanyakan, kapan terakhir kali foto satelit untuk daerah Kalimantan Utara diambil?
Ada image buaya sepanjang 15 meter dengan lebar 2,5 meter di perairan," tulis Roby dalam surat tersebut.
Seandainya ada kesalahan scanning satelit, seharusnya ada wilayah yang terlihat buram dan tidak.
Akan tetapi, keberadaan buaya itu tak pernah berbeda.
Hingga kini, ia masih menunggu jawaban pihak Google.
• Buaya Siluman 112 Tahun yang Mangsa Warga Dipotong Pakai Buldozer, Dua Badannya Dikubur Terpisah
"Belum ada tanggapan, tapi bagaimanapun memang perlu warning bagi masyarakat, di situ daerah nelayan paling sering cari ikan dan pemancing," tegas Roby.
Setelah itu, seorang warga bernama Ilham Zain mengunggah temuan Robi ke media sosial.
• Detik-detik Buaya Berusia 112 Tahun Dipotong & Dikafani dalam Ritual Adat karena Kerap Serang Warga