Seorang penyelidik dari lembaga Open Source juga pernah menemukan adanya jaringan akun bot yang menyebarkan konten-konten yang mendukung Pemerintah Indonesia, melalui jejaring sosial.
Menanggapi komentar bernada rasis yang ditujukan kepada Vanuatu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah mengatakan jika mayoritas warga Indonesia memiliki sikap antirasisalisme.
"Dalam berkomentar akan berpulang pada kedewasaan masing-masing.
Namun, saya percaya bahwa mayoritas bangsa kita antirasialisme karena kita bangsa yang pluralistik," kata Faizasyah kepada Kompas.com, kemarin (29/9/2020).
Tak Mewakili Orang Papua
Komentar bernada rasis dan bermuatan politis di akun media sosial pariwisata Vanuatu ditemukan setelah perwakilan Indonesia memberikan tanggapan atas pernyataan Perdana Menteri Vanuatu soal pelanggaran hak asasi manusia di Papua.
• Kepala Staf Angkatan Darat KKB Papua Tewas Ditembak Tim Gabungan TNI-Polri
"Warga asli Papua terus menerus menderita akibat pelanggaran hak asasi," ujar Bob Loughman, PM Vanuatu di Sidang Umum PBB yang digelar secara virtual di tengah pandemi Covid-19.
"Tahun lalu, pemimpin dari Forum Kepulauan Pasifik telah meminta dengan hormat agar Pemerintah Indonesia mengizinkan Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia berkunjung ke provinsi Papua Barat.
Hingga saat ini hanya ada sedikit kemajuan."
Dalam tanggapannya, Silvany Austin Pasaribu, diplomat muda yang mewakili Indonesia, menuding Vanuatu memiliki "obsesi berlebihan" soal bagaimana Pemerintah Indonesia harus bertindak dan memerintah negaranya.
• Pelatih Futsal Kepri Coret 5 Pemain Jelang PON Papua
"Anda tak mewakili orang Papua jadi berhentilah berfantasi menjadinya (orang Papua)," ujar Silvany.
Nick dari Kantor Pariwisata Vanuatu mengatakan pihaknya belum menghapus komentar bernada rasis dan bermuatan politis, karena dikhawatirkan malah akan memperburuk situasi.
Tapi dari pantauan ABC Indonesia, mereka telah menonaktifkan kolom komentar di akun Instagram-nya.
• Djoko Tjandra Berstatus Warga Negara Papua Nugini, Pindah ke Malaysia Hingga Kantongi Izin Tinggal
"Kami adalah negara demokrasi … kami juga menerima orang Indonesia, bukan kebijakan kita untuk mengecualikan orang," ujar Nick.
.
.
.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Vanuatu Tanggapi Komentar Rasis dari Indonesia: Terlihat Terkoordinasi