Menurut Sonia, hal itu agar orang lain tak mengetahui jika para oknum telah 'bermain'.
"Kadang ada pengemis lain yang muter pungutin uang. Jadi, tak mereka langsung," ungkap dia.
Terhadap setoran ini, kata dia, tak semua PMKS menyanggupi.
Walau demikian, ada juga beberapa pengamen dapat memberi bayaran Rp 300 ribu setiap minggunya.
Menurut Sonia, pendapatan dari mengamen bisa mencapai Rp 500 ribu satu harinya.
Sementara itu, Sonia mengaku jika profesi ini terpaksa dilakukannya sejak sang suami tak bekerja.
Jika tak mengemis, Sonia mengaku dirinya tak dapat menghidupi anak-anak.
"Mereka masih kecil. Suami tak kerja, sementara SPP anak di kampung harus dibayar. Belum lagi bayar listrik, air, dan membeli susu anak yang di sini.
Mau jadi pembantu rumah tangga anak tak bisa ditinggal. Itulah (mengemis) jalan satu-satunya," ujar dia sambil menyeka keringat di dahinya.
Dia mengatakan, berbagai rintangan pun harus ditempuh agar tak tertangkap.
"Jangan sampai tertangkap sajalah bang," sebutnya.
Pilih Pekerjaan Lain
Peristiwa yang menimpa Selamat, pengemis di Kota Batam yang uangnya dirampas oleh oknum Satpol PP Kota Batam, tidak hanya membuat viral.
Kejadian itu, justru menyadarkan pengemis yang biasa beroperasi di kawasan Batam.
Seorang pengemis berinisial Bd misalnya. Sejak video Selamat viral di media sosial, ia berpikir untuk mencari pekerjaan lain.
Kepada TribunBatam.id, sudah dua hari ini, ia berjualan koran.