BD saat ini berjualan koran setiap pagi sejak jam 07.00 WIB hingga 11.30 WIB di jalan Yos Sudarso, Sei Baloi, Kota Batam.
"Saya putuskan tidak mengemis lagi. Lebih baik saya jualan koran saja. Lebih tenang," sebutnya, Rabu (21/10/2020).
Ia punya alasan lain ketika ditanya alasannya tidak mengemis lagi.
Bd mengaku kerap terancam, terlebih harus kucing-kucingan dengan Satpol PP dan petugas Dinas Sosial.
Jika kedapatan maka siap-siaplah semua uangnya diambil semuanya.
Pantauan TribunBatam.id, hingga sore ini tidak terlihat pengamen serta pengemis yang datang ke lampu merah, khususnya di pertigaan lampu merah dekat Universitas Internasional Batam (UIB).
Kondisi ini juga terlihat pada sejumlah lokasi lain di Kota Batam.
Terlihat hanya ada penjual tisu dan juga penjual koran saja, yang lalu lalang, menghampiri pengemudi roda dua maupun roda empat untuk menawarkan barang dagangannya.
Seorang penjual koran yang biasa disapa Mak Tua menceritakan jika sejak beberapa hari ini ia tidak melihat lagi para pengemis dan juga pengamen yang ada di lampu merah tersebut.
Ia bahkan mengaku jika kehadiran pengemis tersebut menjadi hambatan khusus untuknya.
"Bagus juga mereka tidak ke lampu lagi, jika kalo ada pengemis saya merasa kurang nyaman jika hendak berjualan koran," sebut wanita 51 tahun itu.
Hal senada juga di sampaikan oleh Mak Yati, penjual tisu di simpang Kabil.
Ia mengaku jika tidak ada pengemis jualanya laris manis.
"Dua hari ini tisu saya habis terus. Biasanya jual 5 bungkus saja susahnya minta ampun, namun dua hari ini, Alhamdulillah bisa terjual hingga belasan bungkus.
Jika ada pengemis pengemudi mobil jarang menggubris ataupun membeli barang dagangan saya, lanjutnya.(TribunBatam.id/Ichwannurfadillah/Ronnye Lodo Laleng)