Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Tangan Penjabat sementara (Pjs) Wali kota Batam, Syamsul Bahrum tampak basah dengan hand santizer.
Ia juga terlihat menjaga jarak dengan lawan bicaranya.
Sejak pandemi Covid-19 di Provinsi Kepri, khususnya Kota Batam, Syamsul mulai mendisiplinkan dirinya menerapkan protokol kesehatan.
Tidak hanya untuk dirinya, namun juga orang-orang di sekitarnya.
Syamsul memiliki kebiasaan tersendiri. Bisa dikatakan sudah ketergantungan menggunakan handsanitizer.
Menyemprotkan hand sanitizer setelah keluar masuk mobil, apabila menyentuh benda-benda di sekitarnya.
Seperti lift, gagang pintu, melepas masker, bersentuhan dengan orang, saat memegang pengeras suara.
Di lain sisi, Syamsul saat ini dipercaya menjadi Penjabat sementara (Pjs) Wali kota Batam, harus memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya protokol kesehatan.
"Kemana-mana saya membawa hand sanitizer. Namanya juga hand harus dibawa kemana-mana," ujar Syamsul di Lantai II kantor Wali kota Batam, Batam Centre sambil menunggu mobil dinasnya, Senin (26/10/2020).
Pejabat eselon II di Pemprov Kepri ini juga membagikan pengalamannya yang sempat kontak fisik dengan Gubernur Kepri, Isdianto yang ketika itu positif Covid-19.
Syamsul menjalani uji usap (swab test) sebanyak dua kali sebelum benar-benar dinyatakan negatif virus Corona.
Momen yang paling berat menurutnya saat menunggu hasil swab test.
"Setelah selesai swab itu, saya tak tahu hasilnya apa. Ibaratnya kita pada posisi divonis hukum mati atau bebas.
Ketika hasilnya keluar dan negatif kita seperti dapat hadiah terindah," ucapnya.
Dengan mematuhi protokol kesehatan, menurutnya menjadi cara ampuh hingga dirinya dinyatakan negatif Corona.