ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Penjabat sementara atau Pjs Gubernur Kepri Bahtiar Baharudin ingin masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas bisa menghasilkan uang di tengah pandemi covid 19.
Menurutnya, masyarakat harus berinovasi untuk bisa menghasilkan uang di tengah virus corona yang terus mengancam warga.
"Perlu dibuat program padat karya, dimana masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas 80 persen adalah nelayan.
Seperti pada akhir tahun apabila nelayan ke laut cukup bermasalah dikarenakan ombak bisa mencapai 3 sampai 4 meter.
Hal ini bisa berdampak pada pendapatan hasil tangkap nelayan," ujar Pjs Gubernur Kepulauan Riau Bahtiar Baharrudin, Sabtu (28/11/2020).
Cara mengatasi di tengah pandemi covid 19 ini seperti kelangkaan beras itu bisa diatasi dengan membuat dan menanam padi di pot saja atau polibet.
"Tinggal lihat Google dan searching cara menanam padi di polibet, bikin saja itu di setiap rumah punya padi nggak perlu cetak sawah.
Buat sekitar 50 polibet saja di rumah itu sudah bisa untuk makan 3 bulan," sebutnya.
Dengan cara ini, menurutnya masyarakat tidak lagi bergantungdengan keadaan angin ataupun cuaca jadi setiap orang bisa mempunyai beras yang enak.
Sebab cetak sawah membutuhkan duit yang banyak dengan menanam padi di polibet setiap orang dari kalangan masyarakat bisa menanam padi disetiap rumahnya.
Hal ini ini untuk mengantisipasi kelangkaan tahunan terhadap ketersediaan beras di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Disamping itu Bahtiar juga mengatakan bahwa kepulauan Anambas memiliki potensi laut yang cukup banyak.
"Masalah Kepri hari ini 96 persen laut tetapi APBD nya itu bersumber dari daratan. APBD kita itu PAD 1,3 triliun yang dari laut hanya 3,8 persen.
Sebanyak 96,2 persen kontribusi PAD kita dari daratan, kan aneh wilayah nya laut tapi PAD nya dari daratan," tuturnya.
Menurutnya, harus ada solusi bersama bagaimana caranya mengubah laut ini bisa jadi Pendapatan Asli Daerah (PAD).