ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Anambas mendata 16 rumah rusak akibat banjir.
Plt Kepala BPBD Kepulauan Anambas Yohana Bahtera Adam mengatakan data rumah yang mengalami kerusakan ringan dan kerusakan berat.
Ia membeberkan dari hasil survei di lapangan jumlah warga yang sudah di data sebagian ada dua lokasi yang terjadi longsor.
Hujan deras diketahui mengguyur wilayah Anambas Minggu (20/12). Kondisi ini tidak hanya berdampak pada banjir di sejumlah lokasi di Pulau Siantan, namun juga tanah longsor yang menyebabkan kerusakan infrastruktur.
"Di Kelurahan Tarempa 1 rusak ringan dan 6 unit rumah rusak sedang. Desa Tarempa Selatan ada 3 unit rumah rusak ringan, 4 rusak sedang dan 2 rusak berat.
Itu di Desa Pesisir Timur dan Batu Tambun, kita kemarin sudah melakukan pembersihan di lokasi longsor," ungkap Plt Kepala BPBD Anambas, Yohan Bahtera Adam, Selasa (22/12/2020).
Selanjutnya tim BPBD Kepulauan Anambas hari ini akan melakukan pembersihan longsor di Desa Temburun. Akibatnya akses jalan tertutup.
Adapun total rumah yang terdampak banjir bandang di Kelurahan Tarempa ada sekitar 271 kepala keluarga (KK), Tarempa Selatan sebanyak 39 Kepala Keluarga (KK).
Sejauh ini tidak ditemukan adanya korban jiwa akibat banjir bandang yang terjadi pada Minggu (20/12/2020) kemarin.
"Kami akan mensurvei kembali dengan Dinas PU untuk meninjau masing-masing rumah tingkat kerusakannya," sebutnya.
Korban jiwa Alhamdulilah tidak ada. Cuma dulu di tahun 2018 ada korban jiwa karena banjir bandang ini juga 1 orang, itu tertimpa bangunan awal nya kita pikir dia hanyut," bebernya.
Mengantisipasi keadaan La Nina yang diprediksi akan terjadi hingga Januari 2021, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tarempa terus berkoordinasi dengan BPBD Kepulauan Anambas terkait kondisi cuaca.
Baca juga: Banjir di Anambas, BPBD dan Dinsos Buat Dapur Umum di Masjid Jamik Baiturrahim
Baca juga: Cuaca Buruk, Jalur Pelayaran Tanjungpinang ke Anambas Dihentikan, Batam Masih Normal
"Sejak bulan lalu dari BMKG sendiri sudah memberi warning kepada pemerintah daerah, bahwa memang akan terjadi hujan lebat, itu kami selalu koordinasi dengan BMKG," katanya.
Jadi Sorotan PLN UP3 Tanjungpinang
Banjir di Anambas jadi sorotan PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tanjungpinang.
Mengantisipasi bahaya listrik bagi masyarakat yang berada di sekitar instalasi dan jaringan, mereka memutuskan untuk memadamkan listrik di sejumlah wilayah yang terendam banjir dan longsor akibat tingginya curah hujan di Anambas, khususnya di Kecamatan Siantan.
Manajer UP3 Tanjungpinang, Suharno mengatakan, ada 5 gardu listrik yang dipadamkan akibat banjir.
Selain itu, terdapat 3 gardu listrik terkena longsor yang berada di Kelurahan Tarempa dan Desa Pesisir Timur Kecamatan Siantan.
Kondisi ini menyebabkan sekitar 700 pelanggan mengalami padam listrik.
“Demi menjaga keselamatan manusia dan makhluk hidup lainnya dari bahaya arus listrik, kami melakukan pemadaman sementara di sejumlah wilayah terdampak banjir hingga kondisi listriknya benar-benar siap dan aman untuk dinyalakan ” ujar Suharno, Selasa (22/12/2020).
PLN terus memonitor perkembangan dan berupaya untuk melayani masyarakat dengan cara melakukan pemulihan aliran secara bertahap apabila hujan dan banjir sudah mulai reda.
PLN juga menyerukan imbauan kepada masyarakat yang wilayahnya masih tergenang air agar mematikan aliran listrik di bangunan/rumah dengan cara meng OFF kan Meter Circuit Breaker (MCB).
Selain itu mencabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak.
Kemudian menaikkan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi dan aman, serta segera hubungi Contact Center 123, atau melalui aplikasi PLN Mobile.
Bisa juga mendatangi Kantor PLN Terdekat meminta untuk dipadamkan.
"Beberapa lokasi yang sudah mulai reda dan surut kondisi listriknya sudah menyala secara bertahap.
Khusus bagi jaringan yang rusak petugas PLN akan bekerja siang malam untuk melakukan perbaikan," sebutnya.
Apabila banjir telah surut, pastikan semua alat elektronik dan jaringan listrik dalam keadaan kering. PLN juga memastikan semua jaringan distribusi listrik dalam keadaan kering dan aman untuk dipergunakan menyalurkan energi listrik.
Selain itu, PLN juga menghimbau wilayah yang masih mengalami pemadaman agar behati-hati dalam menggunakan genset. Menurutnya, bisa jadi masyarakat sangat ingin menyalakan listrik, karena listrik PLN belum aman untuk dinyalakan.
"Warga menggunakan genset karena merasa rumahnya sudah aman dari banjir. Padahal instalasi listriknya masih belum aman, ini juga harus diperhatikan, karena berpotensi tersengat aliran listrik," terangnya.
Prediksi Korban Banjir di Anambas
Jumlah warga terdampak Banjir di Anambas, khususnya di Kecamatan Siantan diperkirakan 450 Kepala Keluarga (KK).
Saat ini Kelurahan Tarempa sudah melakukan penelusuran ke rumah- rumah warga yang terdampak banjir bandang untuk dilakukan pendataan.
"Staf saya dan tim dari BPBD sebagian sudah ada yang turun ke lapangan untuk mendata jumlah warga yang terkena banjir," ujar Lurah Tarempa, Syamsir saat dihubungi, Senin (21/12/2020).
Dari data yang ia miliki, total KK di Tarempa sebanyak 950 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 3 ribu jiwa.
Langkah antisipasi penanganan warga yang terdampak banjir saat ini, Kelurahan Tarempa sudah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang sudah membuka posko siaga dan dapur umum.
"Rumah warga yang rusak akibat banjir akan segera kita data, kita akan menampung bagi donatur yang ingin menyumbangkan rezekinya untuk warga yang rumahnya terkena banjir, dalam bentuk apapun," kata Syamsir.
Saat ini posko siaga bencana akan menampung segala bentuk bantuan dari masyarakat berupa makanan, finansial, pakaian, dan kebutuhan lain.
"Warga sangat membutuhkan sekali selimut, tikar, sarung, alat masak, dan beberapa pakaian layak pakai, karena ada beberapa warga yang baju nya habis terkena air," tuturnya.
Sementara itu dari BPBD Kepulauan Anambas, ketersediaan sumber daya yang dapat dimobilisasi yakni peralatan evakuasi, logistik BPBD dan dari Dinas Sosial, peralatan dapur umum, beras.
Beberapa kebutuhan tersebut sudah ada yang disalurkan ke lokasi, khususnya di dapur umum untuk ketersediaan memasak.
Warga Mulai Keluhkan Gatal-Gatal
Sejumlah warga Anambas yang terdampak banjir mengeluhkan gatal-gatal setelah banjir setinggi pinggang orang dewasa melanda kawasan Tarempa, Kecamatan Siantan, Anambas pada Minggu (21/12/2020) lalu.
Derasnya air datang dari penjuru gunung dan laut yang menyatu. Kemudian membawa lumpur serta pasir ke pemukiman rumah warga.
Tingginya curah hujan di kawasan Tarempa Anambas membuat Sungai Sugi yang berada di Jalan Pattimura meluap.
Kondisi terkini, ratusan rumah warga sudah mulai dibenahi dari sisa-sisa lumpur yang masuk.
Namun sejumlah warga mengeluhkan gatal-gatal pascaair banjir surut.
"Bukan main gatalnya, tidak bisa tidur semalam. Air bersih mati, Bagaimana mau mandi? Badan rasanya gatal sekali," ujar Dini, yang rumahnya ikut terendam banjir, Senin (21/12/2020).
Hal yang sama juga dialami Rita, ia dan keluarganya terpaksa harus mencari air untuk membersihkan diri mereka agar gatal-gatal di badan sedikit mereda.
"Kami cari sumber air, karena mau beli air galon malamkan sudah tutup. Akhirnya dapat air, langsung dipanaskan biar gatal-gatal ini hilang," ucap Rita.(TribunBatam.id/Rahma Tika)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google