HUMAN INTEREST

KISAH Mei, Terjerat Narkoba Lalu Dibui 8 Tahun, Kini Suaminya Meninggal dan 8 Anaknya Terlantar  

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayday Putri (31) tahun seorang warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan dan Anak Kelas II A Baloi, kota Batam, Kepri.

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kesedihan mendalam terlihat di wajahnya, penyesalan demi penyesalan tak lagi berarti baginya. 

Dia, Mayday Putri (31) tahun seorang warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan dan Anak Kelas II A Baloi, kota Batam, Kepri.
 
Pandangan matanya terkadang berkaca-kaca saat menatap lingkungan sekeliling dan rekan-rekannya yang tengah beraktivitas, tak tahu pasti alasannya, menurut dia semua harapannya telah sirna.

"Sedih rasanya, tak ada lagi harapan. Kalau disuruh milih, mungkin lebih baik mati," katanya menyesali perbuatan yang pernah ia lakukan.

Bukan tanpa alasan, Mayday saat ini hidup hanya sebatang kara yang rindu akan anak dan keluarganya dari balik jeruji.

Mei wanita asal Lampung ini harus menjalani masa kurungan penjara 8 tahun lamanya.

Ia divonis Pengadilan Negeri Batam terpidana kasus perdagangan narkotika jenis sabu 2 tahun lalu. 

Hal itu pulalah yang mengantarkannya mendekam di penjara.

Saat itu, Mei ditangkap di Bandara udara Hang Nadim, Batam pada tahun 2017 lalu saat akan menyelundupkan sabu-sabu menuju kota Surabaya waktu itu.

Perjalanan Mei, cukup panjang.

Baca juga: KISAH Kamsina, Bertahan Hidup dari Jual Ikan Keliling, Kini Rumah & Sampan Hancur Dihantam Tongkang

Namun, ia ditangkap dan diamankan petugas gabungan kepolisian dan beacukai bandara udara Hang Nadim.

Hanya saja, Mei tampak tak ingin mengulas kisah kelam yang ia lalui.

"Sudahlah bang, biarlah itu tersimpan dalam hayat sanubari dan perjalanan hidupku. Mengingatnya hanya memunculkan penyesalan," kisah Mei bercerita.

Mei melakukan pekerjaan menyelundupkan sabu kala itu, bukan tanpa alasan. Pasalnya ia diberi upah dan penghasilan yang cukup besar.

"Semua itu hanya karena dorongan kebutuhan ekonomi dan awal langkah hidup yang salah. Memang, saya dulu nganggur namun tidak seharusnya mau ditawari kerja membawa sabu," ungkap Mei sedih.

Mei hanya duduk terdiam di atas kursi plastik berwarna biru di sela kegiatan bhakti sosial pramuka di depan pintu ruang tahanan belum lama ini.

Halaman
123

Berita Terkini