TRIBUNBATAM.id, BOGOR- Motif pembunuhan berantai 2 wanita di Bogor akhirnya terungkap.
Ajakan kencan melalui media sosial (medsos) ternyata harus berujung maut.
Polisi mengungkap kasus pembunuhan terhadap dua wanita yang terjadi di dua tempat.
Kedua tempat tersebut yakni di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor atau tepatnya kawasan Puncak, Jawa Barat.
Kasus pembunuhan ini dilatari perampokan barang-barang korban.
Diketahui ternyata korban juga merupakan teman kencan dari pelaku.
Baca juga: Sikap Tenang Pelaku Pembunuhan Berantai Saat Hadiri Ekspose Perkara, Matanya Hanya Menatap ke Bawah
Baca juga: Cara Pelaku Pembunuhan Berantai Bawa Mayat Keluar Hotel Hingga Tidak Ketahuan
Kedua wanita tersebut diketahui menjadi korban pembunuhan berantai seorang pemudia berinisial MRI (21).
Beberapa pekan berselang, warga Bogor kembali digegerkan dengan penemuan mayat wanita di pinggir jalan kawasan Gunung Geulis, Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Rabu (10/3/2021).
Belakangan korban diketahui berinisial EL (25) warga Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor yang berstatus janda.
Setelah melakukan pembunuhan terhadap korban EL, tak lama pelaku pun ditangkap di tempat persembunyian di kawasan Depok, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) sekira pukul 19.30 WIB.
Dari penangkapan tersebut kemudian terungkap bila pembunuhan janda muda tersebut masih terkait dengan pembunuhan siswi SMA di Cilebut.
Plastik hitam menjadi petunjuk bila MRI pun melakukan pembunuhan terhadap DP.
Baca juga: Usai Tiduri Korbannya, Pelaku Pembunuhan Berantai Cekik Leher Korban dan Nikmati Kematian Korbannya
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Berantai Ditangkap, 2 Minnggu Habisi 2 Wanita, Polisi Beberkan Modusnya
"Ada satu plastik hitam yang belum digunakan, maka dari situ kami menduga ada indikasi terkait dengan pembunuhan EL," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Gunung Geulis, Kamis (11/3/2021).
Petunjuk tersebut cocok dengan plastik hitam yang digunakan membungkus jenazah DP ketika ditemukan.
Petunjuk lainnya adalah jejak digital di media sosial yang menguatkan bila MRI memang membunuh dua wanita muda tersebut.