Artinya, bersantai-santai sambil menunggu waktu sore.
Burit sebagai kata dasar dari kalimat tersebut memiliki arti sore hari.
Rentang waktunya yakni antara usai shalat ashar hingga matahari terbenam.
Baca juga: Asal-Usul Ngabuburit yang Identik dengan Ramadhan, Tradisi Tunggu Buka Puasa
Baca juga: Resep dan Cara Membuat Gubal, Menu Buka Puasa Khas Lingga, Gurih dengan Gulai Ikan
Baca juga: Resep Martabak Tahu Sayur, Menu Takjil Gurih dan Renyah untuk Buka Puasa
Morfologi Sunda lain menyebutkan jika ngabuburit berasal dari kata ngabeubeurang (menunggu siang hari), ngabebetah (nyaman) dan ngadeudeket (dekat).
Mulanya, ngabuburit merupakan tradisi orang Sunda yang gemar berkumpul pada sore hari.
Tradisi tersebut tidak ada hubungannya dengan bulan Ramadan dan bisa dilakukan setiap hari.
Namun, lama kelamaan, istilah ngabuburit cenderung identik dengan bulan Ramadan.
Istilah ini juga telah tercatat dalam KBBI yang artinya adalah menunggu waktu azan magrib menjelang buka puasa di bulan Ramadan.
Dalam bahasa Minang, istilah ngabuburit dikenal dengan malengah puaso.
Artinya yakni melakukan kegiatan untuk mengalihkan rasa lapar dan haus saat berpuasa hingga menjelang berbuka.
(*)
Berita lain tentang Ramadhan 2021
Baca berita terbaru lainnya di Google!