RAMADHAN 2021

Identik dengan Ramadan, Begini Asal-usul Ngabuburit yang Sebenarnya, Pakai Bahasa Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NGABUBURIT - Identik dengan Ramadan, Begini Asal-usul Ngabuburit yang Sebenarnya, Pakai Bahasa Ini FOTO: ILUSTRASI BUKA PUASA

TRIBUNBATAM.id - Tak banyak yang tahu tentang asal-usul ngabuburit yang identik dengan bulan suci Ramadhan.

Menjelang waktu berbuka puasa, banyak dari kita yang menghabiskan waktu dengan ngabuburit.

Namun, sejatinya tak banyak yang tahu tentang arti kata ini.

Ngabuburit merupakan istilah untuk menggambarkan beragam kegiatan yang dilakukan saat menunggu waktu buka puasa.

Momen ngabuburit ini menjadi salah satu yang paling ditunggu.

Sebab, dengan ngabuburit, waktu buka puasa menjadi lebih tidak terasa.

Ngabuburit dengan jalan-jalan mencari hidangan takjil sangat umum dilakukan di Indonesia.

Hal ini lantaran saat sore hari menjelang buka puasa, banyak pasar kaget yang dibuka.

Para penjual makanan menggelar lapak dengan berbagai hidangan yang ditawarkan.

ngabuburit dengan memasak

Selain itu, ngabuburit juga bisa diisi dengan kegiatan ibadah seperti mengaji, mendengarkan ceramah, hingga berdzikir.

Di tengah pandemi Covid-19, masyarakat tetap bisa ngabuburit dengan melakukan berbagai kegiatan bermanfaat di rumah.

Beberapa di antaranya seperti memasak hidangan buka puasa, menonton ceramah di televisi, hingga bercengkerama dengan keluarga di rumah.

Baca juga: Menu Buka Puasa, Inilah Asal-usul Es Pisang Ijo, Simak Resep Mudah Membuatnya

Baca juga: Asal-usul dan Filosofi di Balik Manisnya Kolak, Intip Resep Menu Buka Puasa Favorit

Baca juga: Ramadhan 2021, Inilah Sejarah dan Asal-usul Sarung, Ternyata Bukan Asli Indonesia

Asal usul kata ngabuburit

ilustrasi ngabuburit

Secara umum, ngabuburit adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk menunggu waktu berbuka puasa.

Kata ngabuburit sejatinya berasal dari bahasa Sunda.

Menurut Kamus Bahasa Sunda terbitan Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), ngabuburit berasal dari kata ngalantung ngadagoan burit.

Artinya, bersantai-santai sambil menunggu waktu sore.

Burit sebagai kata dasar dari kalimat tersebut memiliki arti sore hari.

Rentang waktunya yakni antara usai shalat ashar hingga matahari terbenam.

Baca juga: Asal-Usul Ngabuburit yang Identik dengan Ramadhan, Tradisi Tunggu Buka Puasa

Baca juga: Resep dan Cara Membuat Gubal, Menu Buka Puasa Khas Lingga, Gurih dengan Gulai Ikan

Baca juga: Resep Martabak Tahu Sayur, Menu Takjil Gurih dan Renyah untuk Buka Puasa

Morfologi Sunda lain menyebutkan jika ngabuburit berasal dari kata ngabeubeurang (menunggu siang hari), ngabebetah (nyaman) dan ngadeudeket (dekat).

Mulanya, ngabuburit merupakan tradisi orang Sunda yang gemar berkumpul pada sore hari.

Tradisi tersebut tidak ada hubungannya dengan bulan Ramadan dan bisa dilakukan setiap hari.

Namun, lama kelamaan, istilah ngabuburit cenderung identik dengan bulan Ramadan.

Istilah ini juga telah tercatat dalam KBBI yang artinya adalah menunggu waktu azan magrib menjelang buka puasa di bulan Ramadan.

Dalam bahasa Minang, istilah ngabuburit dikenal dengan malengah puaso.

Artinya yakni melakukan kegiatan untuk mengalihkan rasa lapar dan haus saat berpuasa hingga menjelang berbuka.

(*)

Berita lain tentang Ramadhan 2021

Baca berita terbaru lainnya di Google!

Berita Terkini