TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Tungku api terasa semakin panas hampir di angka 250°C.
Deru suara apinya pun terdengar semakin membesar.
Tak jauh dari situ, Andrey tampak sibuk mempreteli mesin.
Bukan sembarang mesin yang sedang dipreteli bapak empat anak ini.
Mesin yang sedang dipegangnya adalah mesin cetak pembuat paving block hasil ciptaanya sendiri.
Yang membuat spesial adalah bahan baku pembuat paving blocknya yang berasa dari sampah rumah tangga.
Andrey tak mengecap pendidikan khusus untuk membuat mesin yang terbilang canggih ini.
Semua diperolehnya secara otodidak. Berbekal internet selama 8 bulan lamanya mesin pembuat paving block itu akhirnya sempurna.
Soal jatuh bangun jelas ada. Pria 41 tahun itu sempat gagal dalam proses pembuatannya.
Hingga pada pertengahan 2019, mesin cetak paving block berbahan dasar sampah itu jadi.
"Sempat berulang kali gagal juga pertama itu pakai wajan dan karena tidak kuat menahan panas lansung melebur.
Saya ganti pakai drum besi dan dibuat dua lapis agar tidak telalu panas dilapisan drum pertama saya masukkan pasir juga.
Hingga akhirnya alat ini jadi dan dapat digunakan," ungkapnya kepada TribunBatam.id, Selasa (20/4/2021).
Soal asap dari proses paving block, ternyata juga dipikirkan oleh suami Siti Aminah ini.
Asap yang dihasilkan, ternyata diolahnya menjadi bahan bakar solar melalui mesin turbin yang telah diisi air.