Diperlukan makanan bergizi dan kelengkapan latihan lainnya untuk menunjang performa atlet.
"Ada 7 orang yang mengundurkan diri.
Alasannya karena tidak ada ongkos. Ini tentu sangat disayangkan," sesalnya lagi.
Namun Black tak ingin berkecil hati.
Sebab, kesempatan tampil di PON tahun ini adalah bonus dari kerja keras mereka walau dukungan dari pihak terkait begitu minim.
"Tempat latihan jauh dari rumah. Ini butuh ongkos. Tapi fasilitas tak ada.
Saya hanya bisa elus-elus dada saja. Semoga semuanya berjalan baik," ujarnya.
Sebelumnya, atlet lolos PON Papua di Kepri juga mengeluhkan hal serupa.
Salah satunya cabang olahraga (cabor) tinju Kepri. Sebagai salah satu cabor yang difavoritkan untuk meraih emas PON, pelatih tim, Erzon, mengatakan jika dukungan dari Pemerintah Provinsi Kepri menjadi satu hal yang sakral.
"Target itu tergantung pembinaannya. Orang mau berantam kalau tak dikasih makan bagaimana mau berantam. Ya lapar jatuhnya," kesal Erzon kepada Tribun Batam.
Oleh sebab itu, Erzon selaku Ketua Tim 5 Cabor Lolos PON di Kepri juga mendesak agar gubernur dapat bertemu dengan mereka.
"Supaya dapat diceritakan masalah yang sebenarnya terjadi di atlet," sebutnya.(TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam